Hidayatullah.com–Renovasi Masjidil Haram tidak hanya berdampak pada pengurangan kuota jamaah haji seluruh dunia, juga berpotensi mengakibatkan terjadinya kepadatan dalam proses peribadatan jamaah haji, khususnya ketika melaksanakan tawaf dan sai.
“Jalur perpindahan jamaah setelah melakukan tawaf ke tempat sai tidak terlalu lebar dan berkelok hingga berpotensi menimbulkan kepadatan, khususnya pada puncak haji,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat, Senin (16/09/2013).
Terkait hal ini, jamaah haji Indonesia rencananya akan diarahkan melalui tiga jalur masuk Masjidil Haram, tapi dengan satu jalur keluar.
Pertama, jamaah haji Indonesia yang tinggal di Misfalah, Hafair, Jarwal, dan sebagian Bakhutmah, akan diarahkan memasuki Masjidil Haram melalui Bab Malik Fahd dan Bab Malik Abdul Aziz. “Setidaknya ada 36.319 jamaah yang tinggal di wilayah ini,” terang Arsyad.
Kedua, jamaah yang tinggal di Mahbasy Jin dan sebagian Bakhutmah akan diarahkan masuk Masjidil Haram melalui Babus Salam, Bab Shafa, dan Bab Ismail. Jumlah jamaah di wilayah ini 82.630 orang.
Ketiga, jamaah yang tinggal di Jumaizah, Rai Zahir, dan Ma’abdah akan diarahkan masuk Masjidil Haram melalui Bab Fatah dan Bab Salam. Jamaah yang tinggal di wilayah sekitar 10.988.
Untuk menghindari terjadinya kepadatan yang lebih parah, lanjut Arsyad, jamaah haji Indonesia akan diarahkan untuk keluar Masjidil Haram setelah selesai melaksanakan ibadah sai melalui pintu Marwa. “Jamaah sebaiknya langsung keluar melalui pintu Marwa dan tidak kembali lagi ke Shafa karena berpotensi menimbulkan kepadatan,” tutur Arsyad, dalam pemberitaan Kemenag.
Arsyad menambahkan, pengaturan alur ini merupakan bagian dari upaya mengurangi resiko kepadatan yang bisa menimbulkan akibat yang lebih buruk.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Mukhlis Hanafi. Menurutnya, PPIH serius dalam memikirkan langkah terbaik bagi jamaah menyikapi situasi terkini Masjidil Haram sehingga mereka bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain mengatur alur pergerakan jamaah, PPIH juga akan melakukan beberapa langkah lain, seperti: mengirim surat kepada Pemerintah Arab Saudi agar memasang petunjuk arah berbahasa Indonesia. “Surat sudah kita kirim, namun sampai sekarang belum ada respon dari Pemerintah Arab Saudi,” kata Mukhlis.
“Kami juga berencana menempatkan para petugas PPIH di wilayah masuk area sai dan pintu keluar Marwa. Di samping itu, ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter juga harus berperan membantu mengarahkan jamaah,” tambahnya.*