Hidayatullah.com–Menteri Agama Suryadharma Ali memastikan, jamaah haji yang wafat di embarkasi di Tanah Air akan dibadalkan (diwakilkan) hajinya, seperti jamaah yang meninggal di Tanah Suci.
“Yang wafat di embarkasi, di pesawat, dan yang baru tiba (di Arab Saudi) semua dibadalkan. Bagi yang wafat di embarkasi dibadalkan plus asuransi,” kata Menag usai melakukan kunjungan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Kamis (10/10/2013).
Sebelumnya Kepala Bidang Bimbingan Jamaah dan Pembinaan KBIH PPIH Arab Saudi Ali Rochmad mengatakan, tahun ini bagi jamaah yang wafat di Tanah Air dan pesawat akan dibadalkan.
Jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci tercatat 63 orang dan dipastikan akan dibadalhajikan. Jumlah tersebut menurut catatan Seksi Kesehatan menurun dibanding periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, yakni 98 jamaah meninggal pada 2012 dan 104 pada 2011.
Menag juga menyampaikan bahwa dokter berwenang penuh memutuskan pasien yang akan disafariwukufkan. “Dokter sudah mempertimbangkan resikonya, tidak perlu izin dari keluarga,” katanya.
Saat meninjau BPHI Makkah, Menag yang didampingi Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mu’thi sempat menjenguk pasien yang akan disafariwukufkan karena tulang pahanya patah akibat terjatuh di Masjid Nabawi.
Selain itu, Menag juga menjenguk pasien di ruang ICU, ruang perawatan wanita, dan ruang isolasi bagi pasien kejiwaan, serta melihat fasilitas di laboratorium dan apotek.
Menag menilai fasilitas yang tersedia, baik di ruang gawat darurat, perawatan pasien, gigi, termasuk klinik kejiwaan, cukup lengkap dan siap memberi pelayanan bagi jamaah haji.
“Mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan,” katanya, seperti dilaporkan laman Kemenag.*