Hidayatullah.com–Ketua Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay berupaya mencari efisiensi dalam pelaksanaan haji.
Panja BPIH antara lain berupaya mengurangi keberadaan jamaah haji di Arab Saudi dari 40 hari menjadi 30 hari. Juga melakukan perubahan rute perjalanan. Sebelumnya perjalanan jamaah dari Indonesia ke Madinah mendarat di Jeddah.
“Ini inefisiensi dan cukup merepotkan, mengingat perjalanan dari Jeddah ke Madinah membutuhkan sekitar 7-8 jam perjalanan darat,” kata Saleh di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Tahun ini rute perjalanan akan dibalik, dari Indonesia langsung menuju Madinah baru kemudian ke Jeddah. Kembali ke tanah air melalui Bandar Udara di Jeddah.
“Rute terbaru ini selain lebih efisien, juga tidak akan merepotkan jamaah haji,” jelasnya.
Dengan berbagai potensi efisiensi tersebut, Saleh mendesak pemerintah dapat menurunkan BPIH dari tahun sebelumnya. Efisiensi itu dapat mengurangi segala biaya saat di tanah suci.
Ia melihat, ada potensi terjadinya penurunan biaya haji sekitar 590 dolar AS atau sekitar Rp 6 jutaan.
“Saat reses Panja BPIH Komisi VIII DPR RI tetap bekerja dan menemukan potensi penurunan BPIH sekitar 590 dolar Amerika atau sekitar enam jutaan,” kata Saleh.
Ia menyebut, pihaknya akan terus berupaya agar pemerintah bisa menyisir ulang potensi efisiensi yang ditemukan Panja BPIH tersebut.
“Terus terang target kami minimal bisa turun tiga jutaan rupiah. Namun ternyata Panja menemukan potensi turun lebih dari itu, yaitu sekitar enam juta rupiah, semoga ini bisa terwujud,” kata Saleh.*