Hidayatullah.com– Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar lima belas menit, Amirul Hajj sekaligus Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin bertemu Gubernur Makkah Khalid al Faisal bin Abdulaziz di Jamarat-Makkah, Mina.
Pada kesempatan tersebut, Indonesia meminta kepada Saudi agar melakukan upaya peningkatan pelayanan haji termasuk di Mina.
“Saya meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jamaah Indonesia dengan cara meningkatkan bangunan tenda dan toilet,” ujar Menag di Mina, semalam, Senin kutip MCH, Selasa (13/08/2019).
Pertemuan antara Menag Lukman dengan Gubernur Makkah ini merupakan kali perdana dilakukan. Gubernur Makkah merupakan penasihat Raja Salman dan Rais Lajnatul ‘Ulya dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Kepada Gubernur Makkah, Menag juga mengusulkan agar layanan fast track diperluas. Tahun ini, layanan yang dirasakan manfaatnya tersebut hanya diberlakukan bagi embarkasi Jakarta.
“Saya melihat fast track amat berhasil. Saya berharap ini bisa diberlakukan ke semua embarkasi, tahun depan,” ungkap Menag.
Tidak lupa, Menag menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Mekkah atas peningkatan kualitas layanan kepada jamaah haji Indonesia.
Gubernur Makkah merespons positif usulan Menag. Berkenaan renovasi Mina, Gubernur Makkah mengatakan, saat ini sudah dibentuk Lembaga atau Dewan Khusus proyek Mina dan Arafah. Dewan ini diketuai langsung oleh Putra Mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman.
Selain itu, Gubernur mengatakan bahwa layanan fast track sudah mulai dikembangkan, dari sebelumnya hanya Indonesia dan Malaysia, tahun ini diberlakukan juga di Pakistan, Bangladesh, dan India. Mengenai pemberlakuan di seluruh embarkasi di Indonesia, Saudi masih mengkajinya sebab terkait ketersediaan sumber daya manusia (SDM).
Sehari sebelumnya, Menag bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Muhammad bin Salih Banten. Dalam pertemuan ini, Menag pun menekankan semakin mendesaknya kebutuhan memperbanyak daya tampung kapasitas tenda-tenda dan toilet di Mina. Menag berharap tenda dan toilet di Mina dapat dibangun bertingkat.
Menteri Haji dan Umrah berjanji akan memperhatikan usulan Indonesia. Menurut Mohammad bin Salih Banten, Pemerintah Arab Saudi betul-betul menaruh perhatian serius kepada Indonesia karena jumlah jamaah hajinya terbesar di dunia.*