Hidayatullah.com–Dengan prospek Brexit kemungkinan besar terjadi tanpa ada kesepakatan dengan Uni Eropa, penduduk Inggris mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, antara lain dengan menyetok sebanyak-banyaknya barang kebutuhan sehari-hari.
Survei yang dirilis hari Senin (12/8/2019), mengungkap bahwa mereka menghabiskan sekitar €4,3 miliar untuk menimbun barang.
Dilansir Reuters, hasil riset menunjukkan 800 ribu orang sudah menghabiskan lebih dari €1.000 guna mengantisipasi kelangkaan pangan.
Makanan dan obat-obatan adalah barang yang paling banyak dibeli orang. Tiga dari setiap empat orang yang disurvei mengatakan berbelanja 50 persen lebih banyak serta membeli obat-obatan dan minuman 50 persen lebih banyak dari biasanya.
Apabila Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa ada kesepakatan yang menyertainya, kalangan usaha memperkirakan akan terjadi masalah kekurangan pasokan barang.
Tidak hanya itu, Brexit tanpa ada kesepakatan berarti juga memperparah pasokan obata-obatan Eropa. Setiap bulan, sekitar 45 juta paket obat dikirimkan dari Inggris ke berbagai negara anggota Uni Eropa.
Perusahaan-perusahaan farmasi memperingatkan bahwa jika Brexit tanpa kesepakatan terjadi, maka sebagian obat kemungkinan tidak lagi memiliki izin yang diperlukan untuk bisa diimpor dari Inggris. Selain itu kontrol pabean antara Inggris dan Uni Eropa bisa jadi akan menghambat masuknya bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk membuat obat.*