Hidayatullah.com– Jamaah haji Indonesia yang wafat hingga saat ini sudah sebanyak 360 orang. Sementara puluhan ribu jamaah lainnya telah kembali ke Indonesia setelah melalui berbagai rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Mengutip Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kementerian Agama (Kemenag), Kamis (28/08/2019) lansir MCH, jamaah haji yang sudah tiba di Tanah Air mencapai 70.562 orang, berasal dari 173 kelompok terbang (kloter).
Adapun jamaah yang diterbangkan untuk pulang ke Indonesia sudah sebanyak 76.129 orang dari 187 kloter. Mereka dari berbagai embarkasi di Indonesia.
Jamaah yang kembali ke Indonesia masuk dalam gelombang pertama kepulangan. Mereka telah lebih dulu berada di Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain.
Jamaah dipulangkan dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Selain jamaah reguler, mereka yang pulang juga dari haji khusus.
Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Bandara Jeddah-Madinah Karmidjono Pontjo mengimbau jamaah haji agar mengurangi kegiatan tiga hari jelang kepulangan ke Tanah Air.
Langkah ini katanya demi mencegah kelelahan yang bisa mempengaruhi kesehatan saat akan kembali ke Indonesia.
“Mohon untuk jamaah yang akan pulang sebaiknya minimal tiga hari sebelum jadwal kepulangan sudah tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,” ujar
Karmidjono berharap jamaah haji segera menyelesaikan rangkaian ibadah haji seperti umrah dan thawaf wada, jika mengetahui akan segera pulang ke Indonesia.
Setelah itu, kalau akan melakukan ibadah lainnya dan merasa fisik sudah dalam keadaan lelah, ia mengimbau jamaah sebaiknya tidak memaksakan diri. Katanya ibadah tak harus ke Masjidil Haram, bisa juga dilakukan di masjid terdekat dari penginapan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurutnya, tubuh yang lelah setidaknya membutuhkan waktu 3 hari untuk kembali pulih. “Me-recovery tubuh setelah pasca Mina itu minimal tiga hari,” sebutnya.
Menurutnya, kalau tubuh lelah bisa memicu berbagai penyakit kronis bawaan yang diidap jamaah haji. Misalnya, diabetes melitus, jantung, darah tinggi, dan lain sebagainya.
Kondisi ini yang kerap ditemukan pada jamaah ketika sampai di bandara jelang kepulangan. Jika ini terjadi, maka jamaah harus masuk perawatan hingga kondisinya memungkinkan untuk dibawa ke Indonesia.*