Hidayatullah.com- Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan kepuasan jamaah haji pada tahun 2019 lalu sudah pada tingkat sangat memuaskan. Menag dan seluruh jajarannya berazam untuk terus meningkatkan layanan pada musim haji tahun 1441H/2020M dan seterusnya.
Untuk itu, Menag meminta agar Indeks Kepuasan Jamaah Haji (IKJH) menjadi pemicu untuk lebih baik lagi dalam penyelenggaraan haji.
Pada musim haji tahun ini dilakukan inovasi pelayanan haji, baik program manasik atau sertifikasi pembimbing, karena menurut Menag ternyata banyak yang belum memahami dengan baik terkait manasik haji.
“Nanti aka ada penguatan manasik haji, melalui program manasik sepanjang tahun, nah ini nanti akan ditargetkan terlaksana di 34 provinsi,” ujar Menag di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/02/2020).
Menag mengatakan, hingga saat ini program itu telah terlaksana di beberapa wilayah seperti Yogyakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, NTT, Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
“Dengan program ini jamaah dapat setiap waktu mengikuti bimbingan manasik haji, bersamaan dengan itu telah dilakukan penyempurnaan buku manasik agar lebih mudah dipahami jamaah,” tambahnya.
Selain itu, Menag juga mengatakan bahwa di tahun 2020 nanti Bandara Kertajati akan difungsikan sebagai bandara keberangkatan jamaah dari Jawa Barat.
“Setelah sempat tertunda, tahun 2020 ini, Bandara Kertajati resmi ditetapkan sebagai embarkas bagi jamaah haji asal Jawa Barat, hal ini akan memudahkan jamaah untuk berangkat dan pulang jamaah asal Jawa Barat,” Jelasnya.
Menag juga menambah layanan fast track atau jalur cepat keimigrasian. Sebelumnya hanya ada beberapa bandara yang menikmati jalur cepat. Tahun ini layanan fast track bertambah, dari yang semula hanya melalui Soekarno Hatta (DKI, Banten, Lampung, dan Jabar) tahun ini akan dinikmati oleh jamaah yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya (Jatim, Bali, dan NTT).
Dengan fast track, jamaah tidak perlu lagi mengantre karena proses keimigrasian akan dilakukandi Bandara Soetta dan Juanda, sehingga saat tiba di Jeddah dan Madinah, jamaah tidak perlu antre lama, bisa langsung menuju bus lalu ke hotel.
Tidak hanya itu, Menag juga telah meresmikan sebanyak 16 Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) dari total 56 pembangunan PLHUT.
“Keberadaan PLHUT akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan yang lebih baik, efektif dan efesien,” ujarnya menerangkan.
Terkait Revitalisasi Asrama Haji, Menag akan berusaha menyelesaikannya. Sampai saat ini sudah ada 14 dari 24 target asrama haji yang direvitalisasi.
“Kita harapkan selesai tahun ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan akomodasi jamaah haji, selain itu juga akan berdampak pada penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP),” terangnya.
Terakhir, Kemenag tahun ini juga sudah mulai melakukan rekrutmen petugas haji berbasis Computer Asested Test (CAT). CAT ini diberlakukan sejak rekrutmen tingkat Kankemenag Kab/Kota agar lebih transparan.* Azim Arrasyid