Dengan rencana AS beserta para sekutunya, untuk melakukan invasi ke Iraq, sudah seharusnya PBB yang menjadi lembaga Perwakilan Bangsa-Bangsa di dunia, memberikan sikap yang tegas atas nama perdamaian dunia. Tetapi sampai saat ini, PBB belum mengambil tindakan yang tegas untuk mencegah negara super-power AS untuk menyerang Iraq.
Sebagai lembaga tertinggi negara dunia dan memiliki justifikasi hukum internasional yang independen, PBB harus melakukan tindakan hukum kepada AS dan Inggris karena tindakannya selama ini yang melanggar hukum internasional, yaitu melakukan intervensi dan invasi kepada suatu negara yang merdeka dan berdaulat.
Secara fakta telah diketahui bahwa AS-lah yang selama ini menimbulkan kekacauan atas perdamaian dunia. Dari Perang Dunia I, Perang Dunia II sampai perang Teluk adalah akibat rekayasa dan konspirasi AS untuk meligitimasi kekuasaannya atas negara lainnya di dunia.
Maka dengan itu, kami Pelajar Islam Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Cabut kepemilikan Hak Veto dari AS
2. Bubarkan kepemilikan Hak Veto dari negara-negara besar
3. Peradilkan George W. Bush ke mahkamah internasional sebagai penjahat perang
4. Lakukan investigasi kebenaran atas kepemilikan senjata berat ke negara Iraq
5. Cabut embargo ekonomi dari Iraq
6. Berikan bantuan dan dukungan kepada seluruh pelajar Iraq agar tetap dapat belajar dan bersekolah
Jika PBB masih tidak bertindak tegas atas rencana invasi AS ke Iraq maka atas nama masyarakat pelajar internasional, kami rekomendasikan seluruh bangsa di dunia yang memiliki semangat humanisme untuk menarik diri dari keanggotaannya di PBB!
Setelah puas meluluh lantahkan bumi Afghanistan, kini Amerika yang kehausan darah menjadikan bangsa dan rakyat Iraq sebagai mangsa untuk memenuhi nafsunya.
Bayang-bayang sebagai negara super power dan polisi dunia, membuat Amerika Serikat semakin semena-mena terhadap negara-negara lainnya. Dengan alasan yang dicari-cari, kini sang “Polisi Dunia” sedang mengendap-endap untuk melumat-lumat Iraq. Berbagai lawatan dilakukan untuk mencari dukungan. Inggris sebagai shabib karibnya segera menyambut ajakan sang kawan untuk menyerang Iraq.
Isu terorisme telah dimanfaatkan sedemikian rupa oleh Amerika beserta antek-anteknya untuk menyudutkan dan menghabisi Islam dan ummat Islam di seluruh dunia. Mereka yang tidak mendukung serangan ke Iraq dituduh melindungi negara teroris yang menyimpan senjata pemusnah.
Peperangan adalah peperangan, yang berarti membunuh atau terbunuh. Pengalaman perang Teluk pada awal dekade 90-an telah menjadi bukti bahwa perang telah membawa banyak kesengsaraan, tidak hanya militer yang terlibat dalam peperangan, justru warga sipil yang tidak tahu menahu tentang perang menjadi korban dari keganasan perang. Kini setelah satu dekade lebih perang teluk, Amerika Serikat ingin menunjukkan kecongkakannya kepada dunia bahwa dialah satu-satunya negara superpower di dunia ini.
Menyikapi nafsu perang Amerika Serikat ini, maka kami dari Pelajar Islam Indonesia (PII) menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk keras rencana serangan Amerika Serikat ke Iraq, karena peperangan hanya akan membawa penderitaan bagi rakyat dan membunuh masa depan pelajar (generasi muda)
2. Menyeret Mr. George W. Bush ke Pengadilan International sebagai penjahat perang
3. Meminta kepada Badan-badan internasional (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan seluruh negara-negara di dunia untuk tidak mengikuti dan mendukung nafsu perang Amerika yang hanya akan membawa kesengsaraan berkepanjangan bagi rakyat dunia
4. Menyerukan kepada pemerintah Mega-Hamzah agar melakukan klarifikasi dan bersikap tegas terhadap sikap Amerika yang melakukan penangkapan terhadap warga negara Indonesia dan menuduh Indonesia sebagai sarang teroris dengan tidak berdasar
5. Meminta kepada masyarakat Indonesia khususnya ummat Islam untuk tetap menggalang Ukhuwah Islamiyah dan tidak mudah terkena oleh isu murahan terorisme yang dihembus-hembuskan Amerika sebagai upaya untuk memecah belah bangsa
Semoga Allah swt memberikan perlindungan kepada ummat yang teraniaya, dan memberikan hukuman yang berat kepada kaum yang berlaku dzalim.