Hidayatullah.com— Pemimpin Majelis Mujahidin, KH Abu Bakar Baasyir bersedih atas terjadinya peristiwa bom di Bali. Pria yang juga pemimpin Pondok Pesantren Al Mukmien Ngruki-Surakarta ini mencurigai ada keterlibatan tangan asing dalam kasus peledakan tersebut.
Sinyalemen Baasyir tersebut memang bukan main-main. Ia, setidaknya mencium tiga indikasi penting yang membuatnya yakin bila ada tangan asing yang bermain.
Pertama, menurut Baasyir, adalah adanya pernyataan dari Washington dan staf Kedubes Amerika di Jakarta yang meminta warga AS untuk tidak datang ke Indonesia dua hari lalu. Kedua, dari data korban, sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda satupun orang AS yang menjadi korban. Yang ketiga, adalah jenis bom yang digunakan.
Melihat indikasi itulah Baasyir kemudian patut mencurigai. “Bom itu amat canggih, mana bisa orang Islam melakukan itu”, kata Abu Bakar didampingi Ketua Lajnah Tanfiziyah MMI, Irfan S. Awwas. “Dari data survey yang kami peroleh menunjukkan itu”, kata Baasyir saat jumpa pers di Gedung PU Yogyakarta siang tadi.
Minta Tunjukkan Bukti
Baasyir bahkan dengan tegas menantang Amerika atau siapa saja yang telah menuduhnya telah terlibat pengeboman itu. “Silakan saja. kalau saya mau ditangkap. Silakan saja dibuktikan kalau memang menuduh. Tapi kalau menuduh tanpa ada bukti, dialah teroris sesungguhnya,” kata Baasyir saat menjawab pertanyaan wartawan tentang isu penangkapan terhadap dirinya.
Abu Bakar Baasyir selama ini merupakan orang yang sering disudutkan pihak asing sebagai tokoh teroris, walau hingga kini, tak satupun ada bukti yang kuat. Beberapa radio Australia (Ahad 13/10/02) secara gegabah telah mengumumkan, bahwa pelaku peledakan adalah Abu Bakar Baasyir. (Cha/sma)