Penduduk Yahudi akan diperbolahkan memasuki kawasan Masjid al-Aqsa tidak lama lagi untuk melakukan ibadah sekalipun masalah itu masih dalam kontroversi
Pengumuman ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Israel, Tzachi Hanegbi, dalam Parlemen setelah mendapat keputusan Perdana Menteri Ariel Sharon, semalam.
Sharon sendiri sebelum ini telah membenarkan bila warga Yahudi diperbolehkan memasuki Masjidil Aqsa tanpa menghiraukan keberatan masyarakat Islam di seluruh dunia.
“Kawasan ini akan dibuka lagi (kepada penduduk Yahudi) berdasarkan perjanjian dengan pihak penguasa Palestina. Bagaimanapun, kita tetap akan membenarkan warga Yahudi beribadat di situ meskipun tanpa perjanjian.
Sebelum pemilu Februari lalu, sejumlah pemimpin Yahudi memberi dukungan kepada Ariel Sharon supaya membenarkan warga Yahudi diperbolehkan memasuki Masjid al-Aqsa serta mengusir penduduk Islam jika perdana menteri itu ingin terus mendapat dukungan mempertahankan jabatannya.
Pengumuman yang dibuat Hanegbi itu jelas membuktikan Sharon telah pongah dan mengabaikan sikap umat Islam seluruh dunia.
Masjid al-Aqsa selama ini dikelilingi pemukiman Yahudi yang diperoleh dengan cara merampas tanah rakyat Palestina. Kunjungan Sharon ke masjid itu 28 September 2000 lalu setidaknya telah mencetuskan kemarahan masyarakat Islam seluruh dunia dan menyebabkan intifada kedua dilancarkan guna menentang Israel.
Sejak itu kasus itu, anggota Majlis Wakaf melarang orang non Islam masuk ke kawasan al-Aqsa. Yang merupakan masjid paling sejarah bagi umat Islam seluruh dunia. (um/cha)