Hidayatullah.com–Sebuah kapal kargo milik perusahaan asal Jerman bernama “Anna Elizabeth” ditahan di lepas pantai Australia setelah para krunya melaporkan perihal kondisi kerja yang buruk, kata Australian Maritime Safety Authority (AMSA) hari Rabu (27/3/2019).
Kapal kargo raksasa berbendera Liberia tersebut milik perusahaan pelayaran Jerman Johann MK Blumenthal. Petugas inspeksi mengatakan bahwa kondisi buruk yang dilaporkan awak kapal merupakan kondisi “sistemik di perusahaan tersebut.”
Kapal Anna Elizabeth saat ini ditahan di Pelabuhan Kembla di New South Wales, Australia, lansir DW.
Awak kapal –terdiri dari 17 pekerja asal Sri Lanka dan Filipina– mengatakan bahwa mereka mengalami perundungan dan kondisi kerja di atas kapal yang tidak aman.
Mereka tidak boleh memgambil cuti berlabuh sejak 23 Januari, ketika kapal berada di Afrika Selatan, menurut International Transport Workers Federation (ITF).
AMSA kemudian mengatakan bahwa kapal tersebut kekurangan stok makanan, dan sebuah derek perahu penyelamat tidak berfungsi sebagaimana mestinya, lapor Australian Associated Press.
Pihak berwenang Australia memutuskan untuk melakukan penyelidikan setelah menerima pengaduan dari ITF dan Maritime Union of Australia.
Koordinator nasional ITF Dean Summers mengatakan bahwa petugas inspeksinya menaiki kapal tersebut dan mendapati tidak ada cukup makanan bagi para awak kapal dalam perjalanan mereka menuju Singapura.
“Daging dan ikan menghitam di freezer dan bahan-bahan pangan segar sangat sedikit, yang pastinya tidak cukup untuk 17 orang berlayar ke Singapura,” kata Summers dalam sebuah pernyataan.
Allan Shwartz, general manajer keselamatan pelayaran AMSA, mengatakan bahwa perusahaan yang berulang kali melanggar hukum buruh maritim negara itu akan dilarang berlayar di perairan Australia.
Johann MK Blumenthal yang berbasis di Hamburg, belum merespon laporan tersebut, lansir DW.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
ITF mengatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, petugas inspeksi di Eropa mendapati kasus kekurangan makanan di atas kapal-kapal milik perusahaan asal Jerman tersebut.
“Kami curiga bahwa perusahaan ini mengalami tekanan finansial berat dan harus dapat menghemat uang sebisa mungkin,” kata Summers.
Dalam pernyataannya ITF menyeru kepada pemerintah Australia agar mendesak negara-negara lain melakukan “audit dan penahanan” kapal-kapal Blumenthal kapan pun bila ditemukan pelanggaran terhadap hak-hak awak kapal.*