Hidayatullah.com— Turki meluncurkan Operasi anti-teror Claw-2 di Irak utara tepat pada tanggal 12 Juli 2019, pukul 10 malam (waktu setempat), kata Kementerian Pertahanan Nasional Turki hari Jumat, dikutip Anadolu Agency.
Turki akan terus menghancurkan tempat perlindungan yang digunakan oleh teroris PKK di daerah baru dengan Operasi Claw-2 (Operasi Cakar-2), kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Ini adalah tindak lanjut dari Operasi Claw-1 yang berhasil berlangsung di daerah Hakurk yang mengungkapkan informasi baru tentang kegiatan teroris,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Operasi di Hakurk akan terus seperti yang direncanakan oleh angkatan udara dan dengan dukungan jet Turki, helikopter ATAK, drone dan kendaraan militer lapis baja, pernyataan itu menambahkan.
Pada 27 Mei, Turki meluncurkan Operasi Claw untuk yang pertama terhadap PKK di wilayah Hakurk di Irak utara.
Bulan Maret, pasukan keamanan Iraq melancarkan operasi untuk menjamin keamanan di jalan utama di Provinsi Salahudin, Iraq Tengah. Hal itu dilakukan setelah anggota IS/DAESH menewaskan puluhan orang di pos pemeriksaan palsu di daerah itu.
Dua bulan berikutnya, bulan Mei 2019, Turki meluncurkan operasi militer terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara pada Senin. Operation Claw atau Operasi Cakar, ke wilayah Hakurk di sepanjang perbatasan Turki dan Iran, dilakukan pasukan komando dengan dukungan udara dan artileri.
Tujuannya, untuk “menetralisir teroris dan menghancurkan tempat perlindungan mereka,” kata Kementerian Pertahanan Turki, disitat dari Arab News, Kamis, 30 Mei 2019.
Militer Turki juga telah menggelar serangan udara ke wilayah utara Irak lainnya untuk memusnahkan organisasi teroris PKK/KCK/PYD/YPG, menghentikan serangan-serangan teror terhadap masyarakat dan pasukan keamanan serta untuk memastikan keamanan di perbatasan mengacu pada prinsip membela diri di bawah hukum internasional dan pasal 51 Piagam PBB, ungkap Departemen Pertahanan Turki.
Operasi udara tersebut menghantam target-target depot, tempat berlindung, barak, gua, dan terowongan milik para teroris tersebut.
Militan PKK sebagian besar memasuki Turki melalui Hakurk, dan biasanya melancarkan serangan selama musim semi dan musim panas.
Lebih dari 40.000 orang tewas selama pemberontakan kelompok itu selama puluhan tahun terhadap negara Turki. PKK terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.*