Hidayatullah.com–Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa enam pasukannya dan delapan lagi cedera dalam dua insiden yang terjadi di dekat Amarah, 200 kilometer utara kota Basra yang dikuasai oleh pasukan Inggris.
Menurut saksi, enam pasukan Inggris itu ditembak mati oleh seorang penduduk yang tidak senang dengan perlakuan pasukan Inggris terhadap rakyat Iraq selama ini.
“Pasukan Inggris itu datang dengan anjing mereka dan mengacungkan senjata ke arah wanita dan anak-anak. Sebagai orang Islam, kami tidak boleh membiarkan anjing masuk ke dalam rumah kami,” kata Rabee al-Malki.
Menurut penduduk, pasukan Inggris mulai pekan ini telah mencari apa yang dianggapnya simpanan senjata sejak 21 Juni lalu ke rumah-rumah warga.
Dalam upayanya mencari senjata itu, mereka memecah masuk ke dalam rumah dengan membawa anjing, senjata canggih di depan wanita dan anak-anak.
Beberapa penduduk kemudan memprotes tindakan itu, tapi kemudian, beberapa saat, pasukan Inggris kembali lagi beberapa hari dengan dengan sikap dan tindakan yang sama, kata penduduk. Akibatnya, tiap kali pasukan Inggris datang, semua penduduk keluar dan melakukan protes.
Tak pelak, terjadilah serangkaian perlawanan di kota Majjar antara pasukan Inggris dan penduduk setempat, semalam.
Dalam peristiwa itu, sekurang-kurangnya empat penduduk Iraq dan enam pasukan Inggris meninggal dunia. (rtr/bh/cha)