Hidayatullah.com–Koran Israel hari-hari ini tengah bersemanat mengambarkan Presiden Perancis, Jacques Chirac sebagai wajah Perancis yang sangat anti-Yahudi.
Kritik koran Israel ini berkaitan dengan ketidak setujuan kepala negara itu untuk mengecam ucapan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad.
Sebagaimana diketahui, komunitas Yahudi dua hari lalu tengah menggalang opini pada negara-neara Uni Eropa untuk mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk Mahathir Mohamad.
Koran Israel Maariv mengatakan, Chirac menolak rancangan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa yang hendak mengeluarkan pernyataan mengutuk komentar Mahathir sebagai sikap anti-Yahudi dan tidak sepatutnya diterima oleh dunia.
Mahathir dalam ucapan peresmian pada Sidang Kemuncak Ke-10 Organisasi Konferensi Islam (OKI)menyampaikan pernyaatan yang dianggap menyinggung perasaan kaum Yahudi.
“Orang Eropa membunuh enam juta warga Yahudi hingga lebih dari 12 juta. Tetapi hari ini bangsa Yahudi telah mengatur dunia. Mereka bahkan berjuang hingga mati untuk dirinya sendiri,” ujar Mahathir, yang dikabarkan agan segera mengundurkan diri pada akhir bulan ini setelah memimpin negeri itu selama tidak kurang 22 tahun.
Mahathir juga menambahkan, bahwa “13 milyar orang Islam tidak bisa dikalahkan oleh beberapa juta Yahudi.”
Pemimpin Redaksi Maariv, Amnon Danker menggambarkan Chirac sebagai wakil Perancis yang kurang baik dan berbahaya, layak dihina dan seorang penyumbang kepada ida-ide paling keji katanya dalam tulisan tajuk rencananya di harian itu.
“Faktanya ialah presiden sebuah negara besar dan penting di Eropa melakukan tindakannya sendiri dengan menghalang EU mengeluarkan satu kutukan terhadap satu ucapan paling berbahaya mengenai anti-Yahudi di khalayak umum oleh seorang ketua negara selepas Perang Dunia Ke-2 telah dicemarkan oleh Perancis dan bertentangan dengan semangat kebaikan,” kata Dankner.
“Inilah masanya yang tepat apabila semangat anti-Yahudi Perancis telah ditimbulkan sekali lagi, membakar gereja-gereja kaum itu, mencemarkan kubur-kubur, menghukum orang-orang Yahudi di jalan-jalan raya dan mencemarkan Perancis dengan kebencian melalui sentimen anti-Yahudi. Israel telah mengutuk kenyataan Dr. Mahathir sebagai satu penghinaan kepada kasus pembunuhan beramai-ramai kaum itu ketika era Perang Dunia Ke-2.
Jurubicara kedutaan Perancis, Pierre Filatoff memberitahukan, peraturan EU sendiri tidak membenarkan deklarasi seperti itu disertakan dalam dokumen-dokumen resmi.
“Kami merasa terkejut mengenai cara koran itu melahirkan reaksinya,” katanya.
Meski Yahudi tengah menggalang opini untuk menyudutkannya, Mahathir bahkan tetap tenang dan terus membalas serangan.
Seperti dikutip Berita Harian beberapa hari lalu, Mahathir mengecam sikap Barat yang secara seenaknya menuduh Islam dengan teroris tapi tak menyebut Israel yang secara terus-menerus membantai rakyat Palestina dengan sebutan teroris.
Menanggapi sikap berat sebelah negara-negara Barat pada kaum Yahudi itu, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Badawi semalam mengatakan, dirinya tidak terkejut dengan tindakan Barat yang sengaja menyalah tafsirkan pernyataan Mahathir dengan melabelinya sebagai sikap anti-Yahudi.
Israel dan Barat tiba-tiba kebakaran jenggot menanggapi peryataan yang disampaikan Mahathir, namun menutup mata kenyataan pembantaian yang terus dilakukannya di Palestina selama ini. (afp/bh/cha)