Hidayatullah.com–Kejadian tertembaknya pesawat AS ini merupakan helikopter ketiga AS yang ditembak jatuh dalam waktu kurang dari dua minggu di kawasan itu.
Dua awak dari helikopter bersenjata AH-64 itu selamat dan militer AS segera melakukan opeasi dan segera menguasai lapangan yang penuh dengan kotoran itu di mana helikopter itu jatuh, kata jurubicara militer Kol. William Darley.
“Helikopter itu kelihatannya jatuh ditembak musuh,” kata Darley. “Saya memahami mereka tidak ada yang cedera.”
Helikopter itu adalah milik Resimen Kaveleri Ke-3 AD Amerika Serikat yang mengoperasikan bekas pangkalan AU Iraq di utara kota Habbaniyah, dekat di mana insiden itu terjadi.
Pasukan AS segera memberikan reaksi cepat dengan mengerahkan sekurangnya dua helikopter Apache lainnya serta sejumlah kendaraan lapis baja untuk menyelamatkan dua awak.
“Helikopter itu datang dari arah Habbaniyah dan kami mendengar suara ledakan,” kata Subhi Abdul-Qahar, seorang pejalan kaki yang ditanyai Associated Press Television News. “Kami melihat helikopter itu jatuh.”
Kawasan di barat Baghdad itu meliputi Habbaniyah merupakan kubu pejuang anti-Amerika di Iraq dan tempat penembakan jatuh beberapa helikopter AS sebelumnya.
Pada 8 Januari lalu, satu helikopter Black Hawk AS ditembak jatuh oleh sebuah roket di dekat Fallujah, yang menewaskan sembilan tentara Amerika yang ada di dalamnya. Fallujah terletak hanya sekitar 20 km dari Habbaniyah.
Sebelumnya, 2 Januari, helikoter OH-58 Kiowa Warrior milik AD Amerika Serikat juga ditembak jatuh di dekat Fallujah. Pilotnya, Kapt. AD Kimberly Hampton, tewas dan co-pilot mengalami cedera. Hampton, yang berpangkalan di Fort Bragg, N.C., merupakan pilot wanita pertama yang tewas di Iraq.
Pesawat yang ditembak jatuh Selasa itu merupakan helikopter Apache kedua yang dilengkapi senjata berat yang jatuh di dekat kota Duluiyah, di utara Baghdad. Kedua awaknya berhasil diselamatkan. (ap)