Hidayatullah.com–Seperti dilaporlan Pusat Penerangan Palestina, Benny Elon memberitahukan sekumpulan misionaris Kristen agar mereka seharusnya berusaha membujuk penduduk Islam supaya memeluk agama itu dan menjelaskan kepada mereka bahwa Allah melarang pembunuhan.
Associated Press (AP) melaporkan, pernyataan Menteri Pariwisata Israel disampaikan saat bertemu dengan pemimpin Kristen Eropa pada hari Rabu lalu itu, dibenarkan oleh pembantunya, Sagiv Rotenberg.
Bagaimanapun Elon memberitahu pada kaum misionaris itu, Israel tidak sekali-kali akan membenarkan misionaris itu memurtadkan kaum Yahudi dan hanya meminta untuk melakukannya kepada pejuang Islam di Israel, Palestina dan jalur Gaza.
“Kumpulan Islam di Gaza dan Tepi Barat seharusnya memeluk Kristen yang berasaskan Injil, karena kitab itu membenarkan hak kami di tanah suci ini.
“Kumpulan ini yang meledakkan diri sambil bertakbir mesti dimurtadkan dan memeluk agama Kristen,” katanya dipetik AFP.
“Pergi ke masjid dan bawakanlah cahaya kepada umat Islam. Ingatkan pembunuh Islam ini bahwa mereka seharusnya tidak membunuh. Jadikan mereka penganut Kristen yang baik dan rakyat yang baik,” kata Elon yang dipetik koran Yahudi, Yediot Ahronot.
Rotenberg menegaskan, pernyataan menterinya itu hanya merujuk kepada orang Islam yang menjadi pejuang Palestina.
Tak urung, pernyataan Elon itu disikapi secara keras masyarakat Islam dunia. Anggota parlemen (Knesset) Israel yang mewakili penduduk Arab, Abdul Malik Dahameshah, mendesak Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon untuk segera memecat Elon berikut pernyataannya itu serta tindakan menteri pariwisata itu menyamakan penganut Islam sebagai pembunuh, tulis al-Quds.
Cendekiawan Kristen Mesir turut mengkritik pernyataan Elon itu yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran Kristen.
Rafiq Habib seperti dipetik IslamOnline, mengatakan, Elon berbicara mengenai apa yang dikatakan sebagai Kristen Zionis yang mendukung dan menjadi hamba kepada kepentingan Israel.
Malah, katanya, Kristen Zionis ini memberi terjemahan baru kepada Bible guna mendukung perjuangan Zionis.
Habib yang juga penulis terkemuka menekankan tiga gereja utama Kristian-Ortodoks, Katolik dan Protestan- mengutuk sekeras-kerasnya dakwaan itu.
Dia juga mengatakan, Kristian Zionis adalah para penganut Kristen yang mendukung perjuangan Zionis.
Pada Agustus 1985, Kongres Kristen Zionis bersidang di Basle, Switzerland, dalam dewan yang sama ketika Theodor Herzl melancarkan Kongres Zionis Pertama, 88 tahun sebelumnya.
Enam ratus penganut Kristen dari 27 negara mengangkat sumpah taat setia kepada Israel dan Yahudi.
Lembaga Hak Kristen yang beribu kota di Amerika adalah kelompok yang mendesak Kristen Zionis sebagai kelompok utama dan sering menyerang agama Islam dan umatnya, tulis IslamOnline. (afp/iol/aq/ap)