Hidayatullah.com–Seperti dikutip harian Arab News, Kerajaan Arab Saudi, (17/3) dikabarkan telah memecat kurang lebih 900 imam masjid dengan alasan tidak menjalankan tugas dengan benar. Memetik penasehat kementrian urusan keislaman, Saleh Al-Sadlan, mengatakan, tindakan tegas itu terjadi setelah rapat menunjukkan mereka telah gagal menunaikan kewajipan tugasnya sebagai imam dan khatib.
“Sehubungan itu kita akan mengadakan seminar guna membantu mereka yang disebut paling banyak melakukan kesalahan,” kata koran itu.
Sadlan, yang juga profesor hukum di di Universitas Imam Muhammad ibnu Saud di Riyadh, mengatakan, kementriannya akan menempatkan sebuah panitia di setiap wilayah negara kerajaan itu.
Tidak jelas sampai kapan nasib para imam dan khatib itu dibebastugaskan. Yang jelas, pemerintahan Arab Saudi belakangan sangat bersikap keras terhadap para dai dan pegawai agama di negera itu.
Tahun lalu, Arab Saudi telah menindak, termasuk memecat beberapa pegawai agama yang dianggap telah menyampaikan khutbah Juma’at karena dianggap ‘tidak sesuai’ dengan sikap pemerintah.
Dalam waktu yang sama. pihak kerajaan juga telah membebastugaskan sekitar 1357 pegawai agama dan meminta mereka untuk mengikuti program pelatihan yang bertujuan meningkatkan wawasan pengurus masjid.
Mereka yang terlibat, termasuk 517 imam, 90 khatib dan 750 muazin yang diwajibkan menjalani latihan untuk mendalami agama dan setelah itu dianggal layak kembali bertugas di masjid.
Amerika Searikat merupakan negara yang paling lantang mengecam sistem pengurusan agama Arab Saudi yang menurutnya telah ikut membangkitkan sikap keras, khusuanya menentang kebijakan AS dan telah melahirkan kejadian 11 September 2001.
Sejak terjadinya serangan berani mati di Casablanca dan Riyadh Mei tahun lalu, pemerintah Arab Saudi menunjukkan sikap tidak ramahnya terhadap kelompok-kelompok Islam. Diantaranya melakukan pengawasan yang cukup ketat terhadap beberapa khatib yang dianggap anti AS. Tidak kurang 1000 khatib dan pegawai masjid dilaporkan pernah dipecat. (AFP/hid)