Hidayatullah.com–Kondisi ketakutan melanda seluruh warga Yahudi di berbagai kota Israel.
Hampir semua warga Yahudi tinggal di dalam rumah-rumah mereka dan mengosongkan jalan-jalan, pusat pertokoan dan pasar-pasar.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz mengingatkan akan adanya prediksi banjir aksi serangan anti Israel yang dilakukan para pejuang Palestina. Sumber-sumber keamanan Israel menegaskan, bahwa ancaman faksi-faksi pejuang Palestina bahwa Israel harus membayar mahal atas pembunuhan Syaikh Ahmad Yasin telah ditanggapi sangat serius oleh warga Yahudi.
Senin, (22/3) kemarin, pemerintah negara teror Israel telah meminta warganya untuk menjauhi bepergian ke Sinai-Mesir, Istambul-Turki, Pilipina, Tailand, Kasmir dan lain-lain. Pemerintah juga meminta kepada warganya yang ada di negara-negara tersebut untuk mengambil angkah super hati-hati, dikhawatirkan para pejuang Palestina menjangkau mereka, kerena mereka telah berjanji akan menuntut agar Israel membayar harga mahal kejahaatan pembunuhan atas diri Syaikh Ahmad Yasin.
Menurut Shaul Mofaz, dirinya memprediksikan terjadinya “banjir aksi-aksi serangan perlawanan Palestina terhadap Israel sebagai aksi balasan atas pembunuhan Yasin.
Mofaz juga menambahkan, “Bahwa Dinas Keamanan Israel akan mencurahkan segenap upayanya yang memungkinkan untuk mencegah aksi-aksi tersebut.”
Radio Israel mengatakan bahwa Mofaz, Senin (22/03) malam, melakukan serangkaian musyawarah dengan para petinggi dinas keamanan untuk mengevaluasi kondisi pasca pembunuhan pendiri dan pemimpin gerakan Hamas Syaikh Ahmad Yasin tersebut.
Menukil dari pemimpin senior di militer Israel dan dinas keamanan Israel, radio Israel memprediksikan adanya kemungkinan-kemungkinan aksi pada hari-hari mendatang “yang diarahkan tanpa diduga-duga” dari para pejuang Palestina.
Hamas sendiri telah berjanji akan melakukan aksi balasan “yang tidak diprediksi oleh seorangpun” atas aksi pembunuhan keji terhadap Syaikh Yasin oleh penjajah zionis Israel dengan menembakan beberapa rudal dari pesawat heli tempur Apache buatan Amerika, ke arah mobil yang tumpangi Syaikh Yasin begitu keluar usai shalat subuh di sebuah masjid di kota Gaza, Senin (22/03).
Sementara itu Brigade al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, telah menegaskan dalam pernyataan militernya, “Bahwa barang siapa mengambil keputusan membunuh Syaikh Yasin sama artinya dia mengambil keputusan pembunuhan ratusan orang Israel.”
Al Qassam mengisyaratkan bahwa aksi yang akan dilakukan sebagai balasan atas tindak pembunuhan keji ini akan sangat mengerikan. Bahkan al Qassam menyerukan kepada segenap faksi-faksi perlawanan Palestina untuk “memaklumatkan perang total dengan Israel.” (comes)