Hidayatullah.com-Partai Kristen Demokrat (CDU), salah satu partai konservatif Kristen di Jerman, Minggu (23/5) kemarin menang Pemilu. Kabar ini tentu saja berita yang kurang menggembirakan bagi warga muslim Jerman, khususnya, di Nordrhein-Westfalen (NRW). Maklum saja, selama ini CDU dikenal dengan kebijakannya yang dianggap anti jilbab dan anti Islam.
CDU dalam Pemilu di Nordrhein Westfalen berhasil mengalahkan Partai Sosial Demokrat SPD, yang berkuasa sejak 39 tahun di negarabagian tersebut. Sebagai konsekuensi dari kekalahan itu, kanselir Gerhard Schröder hendak memajukan Pemilu Parlemen federal pada musim gugur tahun ini. Media massa Jerman pada umumnya mendukung keputusan Schröder untuk memajukan Pemilu.
Menurut hasil perhitungan sementara, pada pemilu di negara bagian Nordrhein Westfalen hari Minggu kemarin, SPD hanya berhasil mengumpulkan sekitar 37 persen suara, sementara partai oposisi kristendemokrat, CDU, berhasil merebut sekitar 45 persen. Kedua partai kecil, Partai liberal FDP dan Partai Hijau, masing-masing mendapat sekitar 6 persen.
Dengan demikian, koalisi CDU dan FDP kemungkinan menguasai 98 atau 99 kursi dari seluruhnya 181 kursi di parlemen Nordrhein Westfalen. Kandidat utama CDU, Jürgen Rüttgers, akan menjadi Perdana Menteri baru menggantikan Peer Steinbruck dari SPD.
Ketua Umum Partai Sosialdemokrat SPD, Franz Müntefering, semalam mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan banyak pihak. Ia menyatakan, SPD ingin pemilihan umum dipercepat. Pemilihan umum federal di Jerman sebenarnya dijadwalkan sekitar September tahun depan. Namun SPD ingin pemilu tahun ini juga.
Bagi SPD, ini adalah kekalahan menyakitkan, karena Nordrhein Westfalen secara tradisional adalah salah satu daerah kantong SPD yang terkuat di Jerman. Selama 39 tahun, SPD selalu menguasai negara bagian ini, cukup lama dengan mayoritas mutlak, selama beberapa tahun terakhir dalam koalisi dengan Partai Hijau. Namun belakangan, reputasi SPD memang semakin menukik. Terutama ketika kesulitan ekonomi makin besar, dan pengangguran meluas.
Larang Jilbab
Meski banyak media massa setempat tak begitu berharap atas kemenangan CDU , dalam waktu dekat CDU dan sekutunya CSU dari negara bagian Beyern diduga akan menunjuk Angela Merkel sebagai calon kanselir untuk menghadapi Schröder. Jika Merkel menang, maka Jerman untuk pertama kalinya dalam sejarah akan memiliki seorang kanselir perempuan dan sekaligus kanselir pertama dari wilayah Timur. "Semua hari di mana merah-hijau tidak memerintah lagi, merupakan hari yang baik bagi Jerman." teriak ketua fraksi CDU Angela Merkel.
Bahkan sebagaimana dikutip Reuters, Juergen Ruettgers, salah satu tokoh penting CDU di Nordrhein Westfalen berjanji berjanji akan segera melakukan pelarangan terhadap jilbab di sekolah dalam tempo tiga minggu setelah memenangkan Pemilu.
Sebelumnya sepanjang kampanye pemilihan, CDU Nordrhein Westfalen (NRW) di bawah pimpinan Juergen Ruettgers selalu mengatakan akan dengan cepat menghapus jilbab dari sekolah-sekolah negeri di Jerman.
Di negara-negara Uni Eropa, terdapat sekitar 35 juta penduduk muslim. Di Jerman yang merupakan salah satu negara utama dan padat penduduk di Uni Eropa, diperkirakan tiga juta muslim hidup di sana. Kebanyakan, berasal dari etnis Turki. (dwwd/iol/cha)