Hidayatullah.com—Sudan mengajukan permintaan resmi pada hari Ahad (14/03/2021) untuk mediasi internasional guna menyelesaikan sengketa terkait dengan Bendungan Renaisans Besar (GERD) Ethiopia atau Hidase, lapor The New Arab.
Setelah perjalanan ke Kairo, Perdana Menteri Sudan Abdullah Hamdouk mengirim surat pada hari Minggu ke Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketua Uni Afrika, dan Amerika Serikat, secara resmi meminta bantuan mereka untuk memecahkan kebuntuan dalam pembicaraan tersebut.
Diskusi terkait pengisian dan pengoperasian GERD sempat terhenti, menyusul gagalnya pembicaraan antara Sudan, Mesir, dan Ethiopia.
Tahun lalu, Ethiopia memulai tahap pertama pengisian bendungan tanpa koordinasi dari negara lain di hilir. Addis Ababa juga menyatakan bahwa mereka bermaksud melanjutkan pengisian tahap kedua, terlepas dari hasil diskusi antara ketiga negara tersebut.
Selama kunjungan Hamdouk ke Kairo, Mesir menegaskan kembali dukungannya untuk diakhirinya pembicaraan langsung dan sebagai gantinya menerapkan mekanisme mediasi internasional, yang dipimpin oleh Uni Afrika, untuk menyelesaikan masalah yang sedang berlangsung.
Proposal untuk mediasi internasional telah ditolak oleh Ethiopia, yang mencari mediasi hanya melalui Uni Afrika.
“Ethiopia sangat yakin bahwa masalah Afrika dapat diselesaikan melalui solusi Afrika dan Uni Afrika dan [Republik Demokratik Kongo] sangat mampu menghasilkan solusi yang sama-sama menguntungkan untuk semua,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia Dina Mufti.
Selain sengketa terkait GERD, ketegangan antara Ethiopia dan Sudan telah meningkat setelah terjadi sengketa perbatasan antara kedua negara.
Namun, “Hamdok meminta agar kuartet tersebut fokus pada masalah yang belum terselesaikan antara ketiga negara,” menurut seorang pejabat Sudan yang berbicara kepada Sudan Tribune.
Sudan berupaya menggunakan mediasi internasional untuk menyelesaikan sengketa terkait masalah teknis terkait kekeringan dan pertukaran informasi, tetapi tidak akan mencakup masalah pembagian air.
Upaya Ethiopia untuk memasukkan masalah tentang pembagian air dalam negosiasi GERD telah dikritik oleh Hamdouk.
Diharapkan solusi untuk sengketa antara Ethiopia dan Sudan serta negara tetangga lainnya dapat dicapai sebelum jadwal pengisian bendungan kedua pada Juli.*