Hidayatullah.com—Para demonstran dari dua kelompok yang saling bertentangan, anti-Islam dan anti-rasisme, di Australia bentrok.
Sejumlah orang dilaporkan terluka dan ditangkap di Melbourne, tempat di mana kerusuhan dalam unjuk rasa oleh kelompok Reclaim Australia terjadi.
Reclaim Australia adalah kelompok yang menuduh terjadi islamisasi terhadap negeri kangguru. Mereka menggelar unjuk rasa anti-Islam seantero Australia.
Tuntutan kelompok anti-Islam itu, yang di antaranya agar diberlakukan larangan cadar, telah mengundang kemarahan dari kelompok lawannya.
Polisi berusaha keras memisahkan kedua kelompok tersebut, lapor Euronews Sabtu (4/4/2015).
“Kami di sini untuk berunjuk rasa membela hak setiap orang untuk hidup di sini,” kata seorang pemuda yang tergabung dalam demonstran anti-rasisme.
“Mereka punya masalah dengan orang-orang ini yang mereka tidak pahami. Mereka hanya takut terhadap orang-orang itu (pendatang, red) dan sebagai orang Australia kita seharusnya menyambut pendatang,” kata seorang wanita pengunjuk rasa dari kelompok anti-rasisme.
Reclaim Australia membantah kelompoknya rasis terhadap Muslim. Tetapi faktanya, kritik, retorika-retorika kelompok itu dan pesan yang disampaikannya provokatif.
“Tujuh islamis berencana untuk meledakkan Melbourne Cricket Ground pada hari pertandingan final,” kata penyelenggara demonstrasi dari Reclaim Australia, Shermon Burgess, kepada para pendukungnya di kota Sydney. Burgess merujuk pada kasus tahun 2005.
“Jika saja mereka berhasil (ketika itu), mereka sudah membunuh ribuan orang laki-laki, perempuan dan anak-anak. Salah satu dari orang-orang yang terlibat telah hidup 19 tahun di Australia dari tunjangan kesejahteraan,” imbuhnya.
Meskipun basah kuyup karena hujan, para demonstran di kota Sydney itu bersikukuh membela apa yang mereka sebut sebagai nilai-nilai tradisional Australia.
Mereka berunjuk rasa di dekat Lindt Cafe di mana seorang pria yang mengatasnamakan Islam melakukan serangan mematikan Desember 2014. Pelaku kemudian di ketahui sebagai seorang penganut Syiah, imigran asal Iran bernama Mon Haron Monis. Pria kelahiran 1964 di Boroujerd, Iran itu akhirnya ditembak mati oleh aparat setelah berjam-jam menyandera pelanggan kafe. Dia memiliki berbagai macam nama alias, termasuk Ayatullah Manteghi Boroujerdi.*