Rabu, 05 Okt 2005,
Hidayatullah.com–Ledakan bom di Bali pada 1 Oktober lalu bakal disusul serangan bom lain. Itulah peringatan yang dirilis Departemen Luar Negeri Australia kemarin. Pemerintah negara itu menunjuk kawasan Seminyak (tidak jauh dari Kuta, Bali) mungkin menjadi target bom berikutnya.
Sayangnya, tidak ada konfirmasi tentang pernyataan itu. Sejauh ini Menlu Alexander Downer juga tak memberikan penjelasan soal peringatan tersebut.
"Walau informasi ini belum dapat dikonfirmasi, warga Australia harus menjauhi Seminyak karena akan menjadi sasaran berikutnya," bunyi travel advisory yang juga dapat diakses melalui www.smartravellers.gov.au itu.
Pemerintah Australia sering berlebihan terhadap Indonesia. Misalnya berkali-kali meminta warganya tidak mengunjungi Indonesia.
Travel advisory itu secara spesifik menyebutkan, yang mungkin jadi sasaran adalah klub-klub malam di Seminyak. Tempat itu biasa dikunjungi banyak turis asing. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan serangan ditujukan ke hotel, bar, restoran, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat hiburan yang ramai dikunjungi turis.
"Kemungkinan ledakan susulan tidak bisa diabaikan," tulis peringatan itu. Karena itu, pemerintah Australia tidak hanya meminta warganya di Indonesia berhati-hati. Tetapi, mereka juga diminta menghindari Bali.
Dari Canberra, juga dilaporkan bahwa pemimpin oposisi Partai Buruh Australia mendesak Menlu Downer dan PM John Howard minta pemerintah Indonesia mengikuti jejak Australia untuk melarang keberadaan Jamaah Islamiyah (JI). Kelompok yang seringkali dituduhkan Amerika dan Australia, meski tak pernah ada faktanya.
"JI telah membunuh hampir 100 warga Australia tiga tahun lalu. Tapi, kami belum melihat JI dilarang di Indonesia," kata Jubir Urusan Luar Negeri Partai Buruh Kevin Rudd dengan agak bernafsu.
Atas usul Partai Buruh itu, Howard menegaskan, dirinya bersama Downer akan menindaklanjuti. Yaitu, mengimbau pemerintah Indonesia agar JI dilarang.
Sedangkan Ketua Partai Buruh Kim Beazley menilai, larangan atas operasi JI di Indonesia berarti harus diikuti penutupan madrasah-madrasah.
Banyak keanehan yang sering dilakukan pemerintah Australia menyangkut berbagai bom yang ada di Indonesia. Tindakan pemerintahan Australia yang sudah langsung menyebut akan ada bom lanjutan mendahului pemerintah Indonesia boleh jadi sesuatu yang patut dicurigai.
Beberapa hari pasca peledakan bom Bali II di Jimbaran, dalam sebuah acara di televisi Channel Nine, Australia, beredar isu, beberapa warga Australia di Bali sempat mendapatkan peringatan untuk tidak masuk wilayah Jimbaran karena akan ada bom.
Apa sesungguhnya yang sedang terjadi dan mengapa para turis Australia itu sudah lebih dulu tau akan ada bom?
Beberapa hari lalu di sebuah dialog di TV, pengamat intelijen Juanda Kartawijaya mengatakan, Indonesia harus berhati-hati dengan Austalia yang punya agenda tersembunyi dengan Indonesia. (ap/afp/jppn/cha)