Kamis, 13 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Sheikh Saoud bin Abdulrehman Al Thani, kepala Komite Olimpiade Nasional Qatar (QNOC) telah menandatangani persetujuan itu Senin (10/10) di Doha bersama delegasi Israel yang dikepalai oleh anggota Knesset asal Arab Ahmad Tibi, kata sejumlah pejabat QNOC kepada Reuters.
Qatar, yang merupakan sekutu penting AS, selama ini tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Namun tindakan itu mengundang kemarahan negara-negara Arab lainnya yang mempertahankan hubungan tingkat rendah dengan negara Yahudi itu.
Israel memiliki atase perdagangan di negara kaya Teluk Arab itu yang telah menjadi tuan rumah Pusat Komando AS dalam Perang Iraq 2003.
Stasiun itu yang terletak di kota Arab-Israel, Sakhnin, di Israel Utara, akan memiliki stadion sepakbola untuk Bnei Sakhnin, satu-satunya klub Israel yang diperkuat para pemain warga Arab. Klub itu ikut meramaikan Liga Sepakbola Israel dan pernah memenangkan piala Israel 2004.
Satu tim QNOC telah meninjau kota itu awal tahun ini. Sejumlah menteri Qatar telah mengadakan serangkaian perundingan dengan para pejabat Israel, termasuk satu pertemuan September lalu antara Menlu Sheikh Hamad bin Jabr al-Thani dan rekan sejawatnya dari Israel Silvan Shalom di PBB.
Protes
Setelah melepaskan Jalur Gaza, Israel mulai giat menggalang hubungan dengan negara-negara Arab dan muslim, termasuk dengan Indonesia.
Saat ini, negeri Yahudi menjajaki hubungan dengan Tunisia. Sejumlah pejabat Israel telah berada di sana untuk merencanakan kunjungan tingkat tinggi.
Bulan lalu, Israel juga mulai menjalin kontak dengan Pakistan dengan mengadakan sebuah pertemuan di Turki. Mereka pun berencana menghidupkan hubungan dengan Maroko, Oman, Qatar, dan Malaysia.
Kepala juru runding Palestina, Saeb Erakat mengingatkan Israel harus membuat perdamaian dulu dengan Palestina bila menginginkan hubungan diplomatik penuh dengan negara-negara Arab dan dunia muslim.
Sikap terbaik agaknya diambil Indonesia. Beberapa saat yang lalu, pemerintah mengatakan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama masalah Palestina belum terselesaikan.
"Mereka juga tahu bahwa selama ini sikap kita jelas, yaitu kita ingin penyelesaian Palestina. Selama situasi itu belum tercapai, kita tidak akan buka hubungan diplomatik (dengan Israel)," kata Menlu saat ditanyakan tanggapan pemerintah seandainya negara Yahudi itu meminta membuka hubungan diplomatik dengan RI. (ap/hid/cha)