Hidayatullah.com–Jum’at (2/9), Uni Eropa mengangkat kembali sanksi ekonomi yang dikenakan terhadap 28 lembaga di Libya, di antaranya 13 perusahaan minyak, 4 bank dan 6 pelabuhan.
Keputusan Uni Eropa tersebut mengakhiri larangan bekerjasama dengan lembaga-lembaga tersebut, serta menghapus pembekuan rekening lembaga itu di negara-negara Uni Eropa.
Keputusan Uni Eropa tersebut diterbitkan dalam jurnal resmi milik Uni Eropa pada hari Jum’at (2/9). Di dalam jurnal tersebut juga disertakan nama-nama lembaga dan bank Libya.
Sementara itu di Paris, para pejabat Dewan Transisi Nasional Libya bersama dengan pejabat dan donator internasional sedang membahas mengenai pembiayaan kebutuhan rakyat Libya untuk beberapa bulan mendatang.
Menteri Rekonstruksi Libya di Dewan Transisi Nasional, Ahmad al-Jihani juga bertemu dengan para ahli rekonstruksi di Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, lembaga Amerika Serikat untuk kerjasama internasional.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Washington memperkirakan Libya membutuhkan 500 juta dolar untuk tujuan kemanusiaan, 500 juta dolar untuk pembelian bahan bakar, dan 500 juta dolar untuk memberikan makanan dan pelayanan kesehatan.