Hidayatullah.com–Penyanyi musik country pertama Muslim Amerika sudah menunjukkan bahwa musik Tengah-Timur dan Barat bisa membentuk hibrida baru yang menggairahkan yang membangun jembatan antara kebudayaan.
Kareem Salama, lahir dan dibesarkan di Ponca City, Oklahoma, Amerika. Ia adalah pendatang dari Mesir. Kareem mulai ikut dalam musik country saat tamat sekolah. Dia bermain di depan umum saat di Villa Celimontana Jazz Festival, Roma hari Minggu. Lagunya yang energik diterima khalayak dan disambut dengan tepuk tangan.
"Orang-orang di Eropa mempunyai stereotip kuat tentang apa musik country," ujar Salama dalam sebuah wawancara dengan Adnkronos International (AKI) dalam bahasa Arab dan Inggris.
Nama Kareem Salama, dalam bahasa Arab diartikan 'Si Pemurah Hati yang Baik'. Ia bermain selama 90 menit.
Dalam lagu-lagu nya, Salama menggunakan berbagai sumber. Ada unsur rock, pop, country dan musik rakyat, termasuk tema-tema Islam, seperti; sufism, puisi dan isu-isu yang berkisar antara kepahlawanan dan perang.
Dalam lagu berjudul, "Baby, I'm a soldier" menceritakan pertemuan tatap muka antara orang Iraq dan seorang prajurit Amerika yang berakhir dengan saling bunuh satu sama lain di medan perang.
Di tahun 2006, ia menulis suatu lagu berjudul 'Prayers at night' (Doa-doa di malam hari) untuk menarik perhatian perang antara Israel dan Libanon.
Bagi Salama dia akan gemar main di Mesir asli orang-tuanya dan percaya diri bahwa musiknya akan baik diterima di sana. Dia mengambil persamaan di antara tua bahasa Arab musik musik dan country. "Kedua yang berbicara tentang kebaikan." Banyak bercerita. Bercerita adalah hal sangat besar di musik country. Mereka sangat mirip, katanya.
Salama mengatakan, ia berniat bermain di Mesir, tempat asli orang tua dan kelahirannya. Ia merasa yakin, bila musik nya akan di terima. Ia membandingkan musik musik Arab kuno dan musik country.
"Keduanya memperbicangkan tentang kebaikan-kebaikan. Banyak berceritera. Berceritera adalah suatu hal yang sangat besar dalam musik country. Mereka ada kesamaan, ujarnya.
"Musik country berdasarkan pada prinsip Judeo-Kristen dan gagasan fatalisme. Anda juga akan menemukan sebagian besar dalam kesusasteraan Islam.” Ia mengaku, pengetahuannya dalam sastra Arab sastra lebih banyak pada puisi kuno dan kesusastraan abad ke-9, ke-10 atau ke-12 abad.
Salama mengaku sangat familiar dengan lagu-lagu penyanyi legendaris Mesir, Umi Kulthum. Ia, bahkan sudah "Membaratkan' lagu-lagu nya yang terkenal. Diantaranya, 'Ala Baladi El-mahboub' (Kepada negeri menyayangi ku).
"Itu sangat mirip dengan salah satu lagu musik country." Salama mengaku sudah melaksanakan nya namun belum merekam nya.
Salama sudah merilis dua album: Album pertama berjudul, "Generous Peace" (Perdamaian yang Murah Hati) tahun 2006 dan "This Live of Mina" (Hidup Saya Ini) tahun 2007. Ia sudah menerjemahkannya ke dalam basa Inggris, Jerman, Netherlands, Perancis, dan Italia. [aki/cha/hidayatullah.com]