Ketua Badan Antariksa Iran, Reza Taqi Pour mengatakan, Iran berencana untuk mengirim astronot pertamanya ke angkasa dalam waktu sepuluh tahun mendatang
Hidayatullah.com—Sebagaimana dilansir kantor berita Iran IRIB (22/8), Taqi Pour saat diwawancarai televisi Iran Press TV menyatakan, Iran berencana mempersiapkan fasilitas untuk mengirim astronotnya dalam sepuluh tahun kedepan.
“Selama enam bulan hingga satu tahun ke depan kepastian rencana tersebut akan diputuskan,” kata Taqi Pour.
Taqi Pour menilai kemajuan di bidang teknologi antariksa merupakan salah satu kinerja utama pemerintah Iran. Ditambahkannya, di antara bagian utama program antariksa Iran adalah pembuatan roket peluncur satelit. Program tersebut berhasil meluncurkan roket pembawa satelit Safir-e Omid baru-baru ini.
Iran juga menggalang kerjasama dengan negara-negara Islam untuk membuat satelit Islam yang diberi nama Besharat. Dalam waktu dekat, sebuah satelit dengan nama Small Multi-Mission Satellite (SMMS) direncanakan akan dikirim ke orbit. Satelit ini adalah hasil produksi bersama Iran dan sejumlah negara Asia-Pasifik, seperti China, Korea, Mongolia, dan Pakistan.
Sebelumnya, pada September 2006 silam, Anoushah Ansari (40 tahun), pengusaha telekomunikasi AS keturunan Iran tercatat sebagai perempuan Iran dan turis perempuan pertama yang menjelajah ke luar angkasa lewat sebuah pesawat ruang angkasa Rusia, Soyuz TMO-9.
Setelah sukses menjelajahi ruang antariksa dan kembali ke bumi, Ansari mengungkapkan simpatinya untuk bangsa Iran, “penerbangan ini akan menjadi semacam cahaya harapan bagi pemuda-pemudi Iran yang tinggal di Iran, membantu mereka meraih hal-hal positif.” [irb/cnq/atj/hidayatullah.com]