Hidayatullah.com–Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder menyatakan bahwa sulit untuk memenuhi batas waktu akhir yang diberikan Obama untuk menutup kamp Guantanamo, yaitu Januari 2010.
“Akan sulit bagi kami untuk memenuhi tenggat waktu 22 Januari,” kata Holder kepada para wartawan. Ia mengatakan bahwa ada kesulitan untuk merelokasi beberapa tahanan.
“Menurut saya pada akhirnya, Guantanamo akan ditutup,” demikian kata Holder Selasa (6/10), sebagaimana dikutip AFP .
American Civil Liberties Union (ACLU), sebuah organisasi HAM Amerika, mengatakan bahwa pihaknya “sangat prihatin” dengan pernyataan Holder, seraya mengingatkan bahwa penjara itu “telah menjadi simbol kejahatan dan kekejaman.”
Lebih dari 220 tersangka teror masih ditahan di pangkalan Angkatan Laut AS yang berlokasi di selatan Kuba itu.
“Sama pentingnya dengan kapan waktu penutupan Guantanamo, adalah bahwa (kamp) itu benar-benar ditutup,” kata Jameel Jaffer, Direktur Proyek Keamanan Nasional ACLU, dalam sebuah pernyataan.
“Dalam sebuah demokrasi, tidak ada ruang untuk sebuah sistem penahanan yang memperbolehkan manusia dipenjara tanpa tuduhan dan proses pengadilan sama sekali,” katanya lebih lanjut.
Sangat tidak masuk akal alasan yang dikemukakan oleh Holder tersebut. Bagaimana bisa AS kesulitan merumahkan kembali para tahanan tersebut? Bukankah mereka sebelumnya bisa menangkapi dengan mudah orang-orang tak bersalah dari seluruh penjuru dunia, lalu mengangkutnya ke Guantanamo? Tidak lain alasan, ini adalah akal-akalan AS untuk mengulur waktu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Presiden AS Barrack Obama telah berjanji selama masa kampanye pemilihan presidennya bahwa ia akan menutup fasilitas yang telah menjadi simbol penyalahgunaan “perang melawan teror” tersebut. [di/pt/hidayatullah.com]