Hidayatullah.com–Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev, hari Ahad (8/10) menyarankan AS menganulir penambahan personel militer ke Afghanistan dan mendesak pembaruan diplomasi, yang pada akhirnya penarikan tuntas pasukan negara adidaya itu.
Kepada televisi CNN Gorbachev mengatakan, “Saya pikir bahwa yang diperlukan bukanlah tambahan tentara. “
Mantan pemimpin Uni Soviet dari 1985 hingga bubarnya pada 1991, juga memimpin penarikan tentara Soviet dari Afghanistan.
Meski pendudukan Uni Soviet atas Afghanistan dianggap banyak sejarawan sebagai kekalahan Soviet, Gorbachev mendesak AS mengikuti jejak negaranya yang menarik mundur dari wilayah Afghanistan.
Ia mengatakan kepada CNN bahwa Washington sebaiknya memusatkan pikiran pada perundingan di Afghanistan untuk mengakhiri penderitaan panjang rakyat itu.
Pemimpin Soviet itu menyatakan, pemerintahnya juga mempertimbangkan penambahan tentara selama pendudukannya atas Afghanistan, tapi akhirnya memutuskan sebaliknya.
Masalahnya, pengalaman buruk Soviet belum tentu jadi pelajaran Amerika. Buktinya, baru-baru ini, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, Jenderal George Casey, justru menyarankan pengiriman pasukan tambahan ke Afghanistan.
Casey tercatat perwira tinggi militer paling akhir menyarankan penambahan pasukan. Komentar resmi Jenderal Casey itu diberikan di saat-saat terakhir Presiden Barack Obama mempersiapkan strategi barunya mengenai perang Afghanistan.
Panglima pasukan Amerika Serikat dan NATO di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, juga telah menyarankan pengiriman 40-ribu tentara baru. [irb/au/cha/hidayatullah.com]