Hidayatullah.com—Tak kurang dari 1.000 orang berkumpul di Madrid pada hari Sabtu lalu memprotes undang-undang baru, yang membolehkan aborsi. Peristiwa ini sangat bertolak belakang dengan histeria kemenangan tim sepakbola Spanyol memenangkan Piala Dunia 2010 baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui, undang-undang terbaru membolehkan gadis berusia 16 dan 17 tahun melakukan aborsi tanpa izin orangtua mereka, walaupun orangtua wajib diberitahukan. Juga menyeka ancaman hukuman penjara karena menganggap aborsi hak seorang wanita.
“Praktik aborsi telah berlangsung selama 25 tahun di Spanyol, dan hal itu telah menyebabkan penderitaan kepada lebih dari satu juta wanita dan lebih dari satu juta janin yang belum lahir,” ujar salah seorang demonstran, Benigno Blanco.
“Dengan adanya peraturan baru ini, maka kondisi aborsi di Spanyol akan semakin parah. Apa yang ingin kami katakan adalah, ‘Hentikan aborsi!'” ujarnya dengan tegas dikutip AP.
Dalam UU terbaru ini, memungkinkan seseorang diizinkan untuk melakukan aborsi jika kehamilannya masih di bawah 14 minggu.
Partai konservatif Popular mengajukan banding memperdebatkan undang-undang baru yang dianggap tidak konstitusional tersebut.
Kelompok ini mengutip keputusan pengadilan tahun 1985 yang mengatakan hak-hak wanita tidak bisa secara otomatis didahulukan dari janin yang belum lahir. Pendahuluan hak ini hanya bisa dilakukan dalam kasus-kasus pemerkosaan, kelainan janin atau ketika keselamatan ibu berada di dalam bahaya.
Menteri Persamaan Hak, Bibiana Aido, mengatakan pemerintah tidak khawatir dengan pengajuan banding yang diajukan kelompok antiaborsi tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pemerintah yakin sepenuhnya kepada konstitusional hukum,” ujarnya kepada radio Cadena SER.
Hukum yang disetujui oleh Parlemen pada bulan Februari, adalah item terbaru tentang agenda liberal yang dilakukan oleh pemerintah Sosialis, yang berkuasa pada tahun 2004. Gereja Katolik Roma sendiri sangat menentang masalah ini.
Menurut Kementerian Kesehatan, tahun yang lalu sudah ada sekitar 115.000 kasus aborsi di Spanyol. Umumnya, terjadi di klinik pribadi. [SpN/ap/hidayatullah.com]