Hidayatullah.com–Partai Islam sayap kanan di Pakistan, Jamaat al-Islami hari Ahad (5/12) melakukan aksi duduk menentang kehadiran pasukan NATO pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan.
Ketuanya, Syed Munawar Hasan, dihadapan sekitar 10.000 orang mengatakan, \”Kami menentang \’Tata Dunia Baru\’. Tatanan ini dimaksudkan untuk memecah dan mencelakakan negara-negara Muslim.\”
Dia juga mengatakan bahwa partainya menentang operasi militer yang dilancarkan di Pakistan dan Afghanistan. Operasi tersebut bukannya menghapuskan terorisme, sebaliknya malah menyuburkannya.
Operasi militer Amerika dan sekutunya bukan menghilangkan momok terorisme, tapi justru menjadi akar tumbuhnya militansi dan terorisme di negara-negara Muslim, tambah Hasan.
Jamaat al-Islami akan melakukan gerakan di seluruh negeri untuk menentang operasi militer, karena operasi tersebut melakukan serangan-serangan dengan pesawat tanpa awak di pelosok-pelosok Pakistan dan mencederai kedaulatan Pakistan.
Qazi Hussain Ahmad mantan pemimpin partai itu, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, Negosiasi damai adalah satu-satu cara untuk menyelesaikan masalah di Afghanistan.
Acara yang dihadiri oleh Dr. Fauzia Siddiqui, saudara perempuan dari Dr. Afia Siddiqui yang diculik dan dipenjara oleh AS itu, mengeluarkan sebuah deklarasi sepanjang empat halaman. Isinya antara lain menuntut penghentian pembantaian di karachi dan Balukhistan, pembebasan Dr. Afia Siddiqui, penghentian operasi militer di pelosok-pelosok Pakistan, pernyataan solidaritas atas Kashmir dan Palestina, membendung upaya-upaya penggerusan Islam sebagai dasar Pakistan dan pemberantasan korupsi.[di/an/hidayatullah.com]
Jamaat al-Islami: Kehadiran Pasukan NATO Akar Terorisme
