Hidayatullah.com–Pemerintah Amerika Serikat memilih untuk meninggalkan segala upaya membujuk Israel untuk membekukan pemukiman di Tepi Barat, guna memulai kembali perundingan damai dengan Palestina. Amerika akan memfokuskan perhatiannya pada masalah-masalah pusat konflik. Demikian dilansir Al-Arabiya.net (8/12).
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Philip Crowley mengatakan bahwa pendekatan baru tersebut akan dibahas pada minggu depan di Departemen Luar Negeri di Washington.
Crowley mengatakan bahwa pihaknya telah berusaha untuk membekukan pemukiman Israel di Tepi Barat, guna kembali melanjutkan perundingan damai. Akan tetapi, tambahnya lagi, usaha itu akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa pembekuan pemukiman tidak dapat dijadikan landasan yang kuat untuk perundingan tersebut.
Namun ia juga mengatakan, hal ini bukan berarti mengubah strategi Amerika Serikat untuk perdamaian di Timur Tengah, melainkan hanya mengubah taktik saja.
Sebelumnya, salah seorang pejabat Gedung Putih yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa beberapa hari mendatang, akan diadakan pembicaraan antara Palestina dan Israel guna membahas masalah-masalah konflik utama. Pembicaraan itu juga akan melibatkan negara-negara Arab, dan organisasi internasional lainnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel secara permanen, sudah menjadi tujuan Amerika sejak awal, dan akan terus diusahakan. Hal ini juga termasuk isu-isu penting, seperti batas wilayah Palestina, masalah pengungsian, status al-Quds, dan lain sebagainya.
Pernyataan seperti ini juga dilansir oleh media Israel pada hari Selasa (7/12), yang mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mampu melanjutkan perundingan damai antara Palestina dan Israel atas dasar pembekuan pemukiman di Tepi Barat, dan ingin mencari cara lain untuk dapat melakukannya. [sdz/aby/hidayatullah.com]