Hidayatullah.com—Kru kabin wanita maskapai penerbangan Cathay Pacific akhirnya diperbolehkan menggenakan seragam berupa celana panjang.
Maskapai berbasis di Hong Kong itu memperbolehkan para pramugari untuk memilih mengenakan rok atau celana panjang setelah mendapatkan tekanan kuat dari serikat pekerja.
Sebagian kru mengeluh bahwa mengenakan rok ketika bertugas membuat mereka tidak nyaman, terutama ketika meletakkan tas-tas di rak atas tempat duduk atau berada di angkutan umum ketika pergi dan pulang bekerja.
Namun, perubahan itu hanya akan terjadi setelah pihak perusahaan meremajakan seragam awak udaranya, yang mungkin dilakukan tiga tahun lagi, kata serikat pekerja.
“Kami menyambut baik dan menghargai keputusan perusahaan dalam memberikan pilihan kepada kami untuk memilih seragam,” kata Pauline Mak, wakil ketua serikat pekerja Hong Kong Dragon Airlines Flight Attendants Association seperti dilansir BBC Jumat (30/3/2018).
Kebijakan seragam “hanya rok” diterapkan sejak maskapai penerbangan itu didirikan pada tahun 1946, meskipun banyak kritikan yang semakin mengemuka setelah mendapat momentum gerakan #MeToo beberapa bulan terakhir.
Para pramugari sudah meminta dilakukan perubahan seragam mereka sejak tahun 2014, dengan alasan rok yang harus mereka kenakan terlalu terbuka dan bisa mengundang pelecehan seksual.
Mak mengatakan perubahan kebijakan itu tidak hanya “memberikan kami satu lagi pilihan, tetapi juga memberikan perlindungan.”
Pihak perusahaan mengatakan seragam akan dievaluasi kembali untuk kru yang bekerja baik di Cathay Pacific maupun Cathay Dragon.
“Seperti halnya kami mengakui pentingnya memberikan pilihan kepada para pelanggan, hal serupa juga berlaku bagi kolega-kolega kami,” kata seorang jubir perusahaan.*