Hidayatullah.com–Sejumlah pemuda kota Jeddah tergerak hatinya untuk membersihkan lingkungan Balad, yang merupakan warisan peradaban kuno di kota Jeddah.
“Kita harus membersihkan kota kita sendiri dan tidak menunggu orang lain menjadikannya lebih baik untuk kita. Kita bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri,” kata Majdah Aburas, pakar teknologi lingkungan dari Universitas Abdul Aziz.
Sekelompok pemuda Jeddah pun tergerak hatinya. Setiap hari Kamis mereka akan terlihat membersihkan kawasan pusat sejarah Jeddah yang dikenal dengan Balad.
“Saya peduli dengan kondisi di Balad ini,” kata Mai Fakih, siswa perguruan Dar Al-Hikmah yang ikut membersihkan kawasan Balad.
Sementara Abdul Kadir, bocah berusia 14 tahun, yang tinggal di rumah dengan jendala kayu yang merupakan ciri khas peninggalan warisan kuno di kawasan Balad, mengatakan ingin membantu orang-orang yang datang membersihkan daerah itu.
“Saya ingin negeri ini bersih,” kata Abdullah, seorang siswa sekolah menengah. “Jika turis datang ke kota kami dan mendapatinya kotor, mereka tahu bahwa kamilah yang harus bertanggungjawab,” tambahnya.
Aburas berharap masyarakat bisa menerima pesan yang ingin disampaikan mereka, sehingga terpanggil untuk berpartisipasi secara sukarela.
“Kami sekarang juga menyasar anak-anak sekolah guna ikut membantu kampanye ini di daerah mereka. Kami juga fokus pada penanaman pohon di tempat-tempat kosong sepanjang jalan,” papar wanita itu.
Seorang perempuan yang berpartisipasi membersihkan Balad mengatakan, “Balad adalah jantung kota Jeddah.” Katanya, mereka punya sejarah tua di sana dan orang-orang yang harus menjaga kawasan itu adalah penduduknya sendiri.
Aburas mengatakan keinginannya melihat Balad diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Sebelumnya, Madain Saleh di dekat Madinah telah ditetapkan oleh lembaga PBB tersebut sebagai situs warisan peninggalan dunia pada tahun 2008.[di/an/hidayatullah.com]
Foto: Kawasan Balad dengan rumah berpintu dan berjendela kayu yang menjadi ciri khas peninggalan kuno kota Jeddah.