Hidayatullah.com–Departemen Luar Negeri Amerika Serikat hari Jumat (7/1) memperingatkan agar pemerintah-pemerintah asing tidak mengambil tindakan balas dendam terhadap para aktivis HAM atau pihak lainnya yang melakukan komunikasi dengan para pejabat AS, yang namanya tertulis dalam berbagai dokumen bocoran WikiLeaks.
Jurubicara Deplu AS, PJ Crowley mengatakan kepada para wartawan bahwa sejumlah negara telah diperingatkan AS, bahwa jika mereka melakukan apa yang disebut Crowley sebagai “tindakan merugikan” terhadap nama-nama sumber yang disebutkan dalam dokumen bocoran WikiLeaks, maka hal itu akan memperburuk hubungan mereka dengan Amerika Serikat.
Crowley tidak menyebut pemerintah negara mana saja yang telah diperingatkan dan tidak juga menjelaskan contoh dari tindakan balas dendam yang dimaksud.
Menurut Crowley, sejauh ini mereka telah mengumpulkan nama beberapa ratus orang yang telah diidentifikasi dan dianggap dalam bahaya. Mereka itu di antaranya para aktivis HAM, wartawan dan pejabat pemerintah.
“Kami memusatkan perhatian pada orang-orang yang telah diidentifikasi dalam dokumen [bocoran WikiLeaks] dan menilai apakah ada ancaman besar terhadap mereka berupa kekerasan, penahanan atau bahaya serius lain, khususnya di negara-negara represif di seluruh dunia,” kata Crowley sebagaimana dilansir Reuters (8/1).
Kesibukan pemerintah AS menyelamatkan ratusan orang termasuk aktivis HAM dan wartawan yang disebut namanya terkait bocoran WikiLeaks, tentu menimbulkan pertanyaan. Kiranya informasi rahasia apa yang disampaikan oleh para aktivis HAM dan wartawan kapada pemerintah AS sehingga Washington harus turun tangan menyelamatkan mereka, hanya karena namanya tercantum dalam dokumen kabel diplomatik AS yang bocor ke tangan WikiLeaks? Terlebih dikatakan jika sebuah negara mengambil tindakan terhadap orang-orang tersebut maka hubungannya dengan AS akan memburuk.
Crowley menolak memberitahukan lebih lanjut tentang bantuan apa saja yang diberikan kepada orang-orang tersebut, dia hanya mengatakan bahwa para pejabat AS terus mengawasi situasi yang berkembang. Dan sejauh ini telah menbantu sejumlah orang pindah ke tempat yang lebih aman.[di/wb/rtr/hfp/hidayatullah.com]