Hidayatullah.com–Sebuah konferensi internasional tentang peran dialog antar agama dalam memperkuat hubungan manusia dan meningkatkan perdamaian global dibuka hari Senin di ibukota Taiwan Taipei.
Acara yang diselenggarakan oleh Liga Muslim se Dunia (MWL) yang berbasis di Mekah dan Asosiasi Islam China di Taiwan, berlangsung tiga hari bertujuan untuk mempromosikan sebuah budaya dialog, toleransi antara para pengikut agama-agama yang berbeda.
Sekjen Liga Muslim se Dunia (MWL), Dr. Abdullah Al Turki, menyoroti dukungan organisasinya untuk dialog antaragama, yang diprakarsai oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah untuk mempromosikan perdamaian dunia dengan mengurangi ketegangan agama dan etnis.
“Liga Muslim (MWL) menganggap dialog sebagai alat komunikasi sangat penting untuk mempromosikan pemahaman dan kerjasama di antara multi-keyakinan dan kebudayaan di Asia Timur, “ ujar Al-Turki
Liga Muslim se Dunia (MWL) telah menyelenggarakan tiga konferensi antar agama internasional di Madrid, Jenewa dan Wina.
“Islam menyerukan untuk dialog, pemahaman dan kerjasama antara negara-negara ini juga. Mendorong kerjasama untuk kepentingan kemanusiaan,” kata Al-Turki. ” Menurutnya, dunia sangat membutuhkan pemahaman yang lebih besar dan kerjasama antara negara. Karena itulah Liga Muslim (MWL) telah menetapkan program untuk mempromosikan dialog antara organisasi budaya dan sosial untuk meningkatkan hubungan antar manusia dan kesatuan, tambahnya.
“Kami berharap konferensi Taipei akan membantu mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Liga Muslim, yang paling penting dalam memperkenalkan prinsip-prinsip kerjasama Islam dan hidup berdampingan, serta penyebaran nilai-nilai moral, keadilan, keamanan dan perdamaian.”
Al-Turki, mengucapkan terima kasih kepada Raja Abdullah dan para pemimpin Saudi lainnya atas dukungan mereka pada Liga Muslim menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dan konferensi di seluruh dunia.
Liga Muslim juga telah mengundang sejumlah akademisi dan peneliti terkenal di Asia Timur untuk mengambil bagian dalam konferensi tersebut. Sesi pertama akan berfokus pada tema “membaca sejarah ke dalam hubungan antara para pengikut agama-agama di Asia Tenggara.”
Pembicara akan membahas sebab-sebab ketegangan agama dan konflik di Asia Tenggara, serta hak dan kewajiban umat Islam di wilayah tersebut.
Sesi kedua akan berfokus pada “nilai-nilai kemanusiaan umum di antara para pengikut agama,” di mana makalah akan disajikan pada topik terkait, termasuk hak asasi manusia dalam Islam dan dalam budaya Timur, dan hambatan untuk hidup berdampingan.
“Bersama dalam menghadapi tantangan kontemporer,” adalah tema dari sesi ketiga sementara “Prospek dialog peradaban dan masa depan” adalah tema dari sesi keempat dan terakhir.
Pembicara juga akan membahas topik-topik penting seperti “Peradaban: Dari Perselisihan Menuju Rekonsiliasi,” “Jalan Menuju Aliansi Peradaban,” “Menuju mengembangkan dialog agama dan peradaban,” dan “Peran Media dalam Mempromosikan Dialog Budaya.”
Sebelumnya pada hari Ahad, Al-Turki dan delegasi nya mengunjungi Masjid Long Gang di Taipei dan bertemu dengan para pemimpin Muslim di kota tersebut. Haji Ali Bau, Presiden Asosiasi Islam China, menyambut Al-Turki dan memuji upaya Liga Mudlim untuk menyebarkan pesan Islam di berbagai belahan dunia.
“Kami berharap kunjungan ini akan memperluas kerjasama antara Liga Muslim se Dunia (MWL) dan asosiasi, menguntungkan negara dengan 150.000 warga Muslim,” kata Bau. Bau juga mengucapkan rasa terima kasih pada Liga Muslim atas bantuannya yang telah memberikan dukungan keuangan untuk merenovasi masjid yang dibangun pada tahun 1962.
Al-Turki juga menyatakan kesiapan organisasinya untuk bekerja sama dengan pemerintah Taiwan dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi umat Islam di negara ini. Dia mendesak Muslim di negara-negara non-Muslim untuk menjadi faktor konstruktif dalam masyarakat mereka.
“Kami mesti memperlihatkan kerjasama di antara orang Muslim terlebih dulu untuk melaksanakan ajaran Islam. Kita juga harus membangun hubungan baik dengan non-Muslim dan memainkan peran aktif dalam masyarakat kita sehingga orang akan tahu bagaimana Islam mengubah kehidupan kita untuk lebih baik, “katanya sebagaimana dikutip Saudi Press Agency (SPA). *