Hidayatullah.com–Muslim Amerika melakukan unjuk rasa di New York untuk memprotes sidang di Kongres yang membahas “radikalisasi” Islam di AS yang diusulkan seorang politikus Partai Republik.
Aliansi lebih dari 100 lembaga nirlaba dan lembaga pemerintah melakukan parade pada hari Minggu (6/3) di Time Square, dan mencela sidang diusulkan oleh anggota Kongres Peter King, sebagai upaya “rasis” yang bertujuan membelenggu pemeluk Muslim di negara itu.
Demonstran yang membawa poster, meneriakkan, “Hari ini aku seorang Muslim juga”, mengacu pada pidato yang pernah disampaikan Feisal Abdul Rauf, seorang ulama muslim yang menggagas pembangunan masjid di dekat Ground Zero di New York City .
Kelompok lain juga mengadakan rapat umum untuk mendukung proposal King, yang dijadwalkan Kamis 10 Maret di Washington.
King, yang juga Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri, membela sidang usulannya itu. Ia mengatakan, langkah ini tidak ditujukan untuk mengganggu masyarakat Muslim, tetapi akan berfokus pada apa yang ia sebut sebagai “Islam radikal.”
Namun, kelompok hak asasi manusia dan hak-hak kebebasan masyarakat telah memberi label sidang itu sebagai bentuk McCarthyisme modern (mengacu pada usulan Senator dari Partai Republik Joseph McCarthy pada tahun 1940-an dan akhir 1950-an kepada semua warga AS yang terindikasi komunis untuk diselidiki, ditangkap, dan dikenai tunduhan subversi. UU ini menimbulkan ketakutan besar bagi warga AS di saat itu) , dengan alasan menargetkan seluruh komunitas Muslim atas nama keamanan negara dengan mengancam dan menakut-nakuti.
Sementara itu, anggota Kongres dari Partai Demokrat yang beragama Islam, Andre Carson mengatakan, “Saya ingin mengatakan kepada Peter King dan orang-orang lain yang sepaham dengan dia bahwa rakyat Amerika tidak akan menyepakati sikap xenofobia atau ketakutan akan hal-hal asing seperti yang dilakukannya,” katanya.
Lima puluh satu organisasi Muslim dan non-Muslim telah meminta Kongres AS tidak mengadakan sidang itu, pada saat seri pertama dengar pendapat tentang peran Muslim di AS.
Menurut Islamic Society of North America, saat ini terdapat antara 6 dan 8 juta umat Islam di negara ini.
Setelah serangan teroris pada 9/11, banyak umat Islam menjadi subyek diskriminasi, kejahatan kriminal, dan serangan rasial.*