Hidayatullah.com–Kecanduan narkoba di kalangan anak muda bukan saja mengkhawatirkan orangtua bahkan bisa merusakkan skruktur suatu masyarakat, karena anak muda adalah bakal pemimpin masa depan.
Di Malaysia peningkatan kadar pecandu narkoba setiap tahun tidak berkurang sebaliknya terus melangit meskipun berbagai cara dan ikhtiar digunakan. Berbagai metode pengobatan diperkenalkan untuk merawat pecandu namun keberhasilannya tidak membanggakan.
Keberhasilan Pondok Pesantren Suryalaya, dalam usaha memulihkan pecandu narkoba sudah terkenal. Berita ini rupanya menarik perhatian pihak pemerintah negeri bagian Kelantan, Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan modul apa yang digunakan untuk penyembuhkan pecandu narkoba.
Oleh karena itu baru-baru ini rombongan sebanyak 23 orang dari Persatuan Mencegah Narkoba Malaysia Cabang Kelantan (Pemadam) dan Selangor dikepalai Ketua Pemadan Kelantan merangkap Exco (Menteri Negeri Bagian) Panitia Pembangunan Manusia, Pemuda, Olahraga dan NGO Abdul Fattah Mahmood telah mengadakan kunjungan sambil belajar ke Pondok Inabah ke-19 bertempat di Surabaya dalam rangka mendapatkan informasi.
Rombongan telah disambut akrab oleh Pengurus Wilayah Jawa Timur, Mohammad Ali Hanafiah Akbar.
Menurut Ali, para pecandu narkoba di tempatnya, mendapat asuhan pemulihan. Menurutnya, kini, sebanyak 30 peserta sedang menjalani proses pemulihan. Diperkirakan memakan waktu selama tiga bulan hingga setahun masa pemulihan. Namun umumnya, rata-rata membutuhkan 6 bulan saja.
“Kami di sini menggunakan satu metode utama dalam mendampingi anak bina kepada Sang Maha Pencipta yaitu melalui praktek zikir dan shalat” ujar Ali.
Lewat metode ini, anak bina akan menikmati satu keindahan dalam dirinya untuk menghindari diri dari perbuatan kecanduan narkoba dan arak karena kenikmatan dzikir dan shalat hajat akan dapat mengatasi kenikmatan sementara mereka.
Ia juga mengatakan di samping metode mendekatkan diri kepada Allah, anak bina juga diasuh untuk mengenali diri sendiri dan keluarga karena kasih sayang yang diperoleh dari keluarga adalah satu unsur yang sangat bernilai untuk memberi keyakinanan dalam hidup mereka.
“Program pemulihan dimulai sejak jam 2 pagi dengan bangun dari tidur dan terus mandi dan mengambil wudhu untuk memulai proses ibadah kepada Allah dalam shalat sunat,” ujar Ali.
Ikut hadir dalam kunjungan ke Inabah adalah Ketua Pemadam Selangor, juga Exco Kebajikan, Urusan Wanita, Sains, Teknologi, Inovasi dan Kebudayaan Selangor, Rodziah Ismail.
“Saya sangat gembira bila berada di sini dan menyaksikan langkah pemulihan yang dipraktekkan pusat Inabah terhadap anak bina yang rata-ratanya berusia belasan tahun dan akibat kekurangan ilmu agama adalah satu sumber yang dikenal pasti mereka ini terlibat dalam gejala tersebut dan sangat wajarlah mereka didekatkkan dengan ilmu agama seperti amalan dzikir dan shalat karena dengan dua hal ini ia akan lebih merasa disayangi Allah “ujar dia.
Menurut catatan, ada 25 buah cabang Inabah di Indonesia, Malaysia dan Singapura.*/ross