Hidayatullah.com–Media massa Jerman Der Spiegel hari Ahad (20/3) memasang foto tentara AS anggota “pasukan pembunuh” sedang berpose dengan mayat-mayat warga sipil Afghanistan yang mereka bantai.
Dalam foto yang disertai artikel berisi cerita terkait gambar itu, terlihat tentara AS sedang tersenyum sambil menjambak rambut untuk menarik kepala mayat seorang pria yang tergeletak. Korban yang diidentifikasi bernama Gul Mudin tampak setengah telanjangi, baju kaosnya diangkat ke atas, sedang bagian pantatnya hanya ditutupi sekedarnya.
Foto lainnya menampakkan dua mayat warga Afghanistan diikat ke sebuah tiang dengan tangan diborgol dan kaki salah seorang di antaranya terikat.
Tentara yang terlihat dalam gambar, Jeremy Morlock dan Andrew Holmes didakwa membantai warga sipil Afghanistan tak berdosa pada tahun 2010.
Der Spiegel mengaku memiliki lebih dari 4.000 foto dan video terkait insiden pembantaian warga sipil Afghanistan.
Al-Jazeera menulis (21/3), foto-foto tersebut dilindungi oleh perintah pengadilan militer yang melarang penyebarannya, tidak jelas bagaimana Der Spiegel bisa mendapatkan foto-foto tersebut.
Sebagaimana dilansir New York Daily News (20/3), pihak militer AS buru-buru minta maaf atas foto itu dan menyebut tindakan seperti dalam foto-foto yang ditampilkan Der Spiegel itu tidak sesuai dengan standar dan nilai militer AS.
Pada artikel tentang permintaan maaf pihak militer AS (21/3) Der Spiegel menulis, dalam satu insiden yang telah direkonstruksi berdasarkan dokumen dari penyelidikan, para prajurit AS itu sendiri yang meledakkan sebuah granat, supaya terlihat seakan-akan mereka (pasukan AS) yang terlebih dahulu diserang, sebelum kemudian membunuh warga sipil Afghanistan. Dengan demikian, insiden pembunuhan itu kelihatan seperti aksi bela diri tentara AS.*