Hidayatullah.com–Dewan Keamanan PBB, pada hari Senin kamarin, menolak permintaan Libya untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas serangan udara dari militer Barat terhadap rakyat Libya, setelah diberlakukannya zona larangan terbang.
Beberapa sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters bahwa Dewan Keamanan memutuskan untuk mengadakan “briefing” sebagai ganti dari permintaan Libya tersebut. Pertemuan briefing tersebut akan diadakan pada hari Kamis depan dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon, membahas bagaimana cara melaksanakan resolusi embargo udara atas Libya, dan melindungi warga sipil dalam konflik Libya.
Sumber juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Libya Musa Kusa telah melayangkan surat kepada Dewan Keamanan, meminta agar diadakannya pertemuan darurat untuk membahas serangan militer Barat terhadap Libya. Cina selaku pimpinan Dewan di bulan ini telah berjanji akan mempertimbangkan surat tersebut.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates menilai bahwa rakyat Libya perlu untuk menetukan nasib Muammar Qadhafi sendiri.
Pernyataan Gates tersebut disampaikannya saat kunjungan ke Rusia selama dua hari. Ia mengatakan, “Saya pikir, jelas bagi semua orang bahwa Libya akan lebih baik tanpa Qadhafi.”
Sementara itu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pemerintah Qadhafi memang kurang demokrasi. Namun ia juga tidak membenarkan adanya intervensi dari militer Barat terhadap Libya.
Lebih lanjut, Putin bahkan menilai bahwa agresi militer asing terhadap Libya itu adalah bisa berakibat pecarnya Perang Salib abad ini.*