Hidayatullah.com–Seiring dengan meningkatnya jumlah pemuda dan kaum wanita Saudi yang belum digarap potensinya, Badr Al-Badr direktur pelaksana CISCO untuk Timur Tengah, menyatakan bahwa pembangunan sektor teknologi informasi (TI) dapat menciptakan lapangan kerja dan memungkinkan wanita Saudi memasuki dunia kerja.
“Ketenagakerjaan dan tugas-tugas terkait di masa depan akan menjadi independen tidak terikat lokasi, hanya dengan mengkoneksikan pekerja dengan internet,” kata Al-Badr dalam presentasinya di Jeddah Economic Forum 2011, Senin (21/3).
Pria yang juga pemimpin Smart and Connected Communities Emerging Asia and Africa itu menambahkan, berdasarkan percobaan yang dilakukan di Amsterdam, CISCO telah menunjukkan bahwa dengan menciptakan pusat kerja di mana banyak perusahaan secara positif menggunakan TI, bisa mengintegrasikan wanita Saudi ke dalam lingkungan kerja yang tetap aman terlindungi.
“Populasi besar akan mendesak sumber daya alam dan kita perlu menenukan cara untuk memaksimalkan kota-kota kita guna meningkatkan produktivitas. Dan ini bisa dilakukan dengan membuat komunitas yang terhubung dengan Smart,” kata Al-Badr.
Konsep sederhana dari masyarakat yang terintegrasi dengan sambungan internet adalah komunitas yang menggunakan teknologi informasi untuk mempermudah akses informasi di lingkungan mereka, baik sektor swasta maupun publik, individu maupun lembaga.
Al-Badr menjelaskan, komunitas yang terintegrasi itu dapat dicapai dengan menghubungkan semua sektor pemerintah, pendididkan, kesehatan, keamanan dan perumahan ke dalam satu SMART connection. Dalam waktu satu dekade diperkirakan akan ada 1 trilyun komputer yang akan terkoneksi dengan internet.
“Dengan menggunakan teknologi SMART, dalam 20 tahun sebuah komunitas yang terdiri dari 5 juta jiwa dapat meraih pertumbuhan GDP hingga 9,5%, kenaikan efisiensi energi hingga 30% dan menciptakan 375.000 lapangan kerja baru,” papar Al-Badr.
Selain itu dengan SMART dalam komunitas itu akan terjadi penghematan 80% konsumsi air, 20% pengurangan masalah kemacetan jalan raya dan mengurangi 20% tingkat kriminalitas.*