Hidayatullah.com–Kantor Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengumumkan bahwa pemerintah menerima rencana negara-negara Teluk, Gulf Cooperation Council (GCC), untuk menyelesaikan krisis di Yaman. Sementara itu, pihak oposisi bertolak belakang dengan hasil pertemuan GCC itu. Para pemuda revolusi menolak rencana itu dan terus melanjutkan aksi demonstrasinya.
Seperti yang dikutip oleh Reuters dari kantor Presiden Yaman, bahwa Saleh menerima rencana mediasi oleh GCC yang memberikan kekuasaan kepada wakilnya, dan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh pihak oposisi.
Saleh menyambut baik upaya negara-negara Teluk untuk turut menyelesaikan krisis di Yaman. Ia tidak keberatan dengan pengalihan kekuasaan secara damai yang sesuai dengan konstitusi.
Masih belum jelas mengapa pihak oposisi menolak rencana GCC itu. Terdapat simpang siur berita mengenai penolakan atau penerimaan rencana tersebut.
Juru bicara oposisi yang diwawancarai Reuters menyatakan penolakannya. Sedangkan juru bicara lain yang diwawancarai AFP, menyatakan menerima rencana GCC tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bagi yang menolak rencana itu mengatakan, tuntutan utama para demonstran adalah turunnya Presiden Saleh dari jabatannya.
Sementara oposisi yang menerimanya, menurut AFP, menyatakan penerimaannya dan akan mempelajari lebih lanjut rencana GCC itu.*