Hidayatullah.com— Salju selimuti sebagian wilayah di Suriah, Libanon dan Palestina pada Rabu. Cuaca ekstrem dan derasnya salju menutup jalan sehingga mengganggu lalu lintas dan memaksa penundaan ujian di beberapa universitas.
Sebagian besar Suriah tertutup, termasuk ibu kota Damaskus yang menyaksikan hujan salju pertama di musim dingin ini. Ketebalan salju mencapai 15 cm (6 inci) di pegunungan provinsi Sweida, menurut kantor berita resmi negara SANA.
Jalan di beberapa provinsi terblokir. Di provinsi tengah Hama, buldoser menyekop salju untuk membuka jalan sementara kendaraan tergelincir di atas es, menyebabkan gangguan lalu lintas lebih parah.
Universitas Damaskus membatalkan ujian tengah semester yang dijadwalkan pada Rabu dan Kamis di semua cabangnya di sekitar Suriah karena kondisi cuaca yang ekstrim dan salju. Sementara Pelabuhan negara masih tetap buka.
Di Suriah barat laut yang dikuasai oposisi, tim pertahanan sipil telah membangun gundukan tanah sejak Selasa di sekitar kamp-kamp pengungsi untuk mencegah hujan membanjiri daerah padat itu. Hampir 3 juta orang terlantar tinggal di barat laut Suriah, sebagian besar di tenda dan tempat penampungan sementara. Hujan deras bulan lalu merusak lebih dari 190 lokasi pengungsian, menghancurkan dan merusak lebih dari 10.000 tenda.
Di Lebanon, Badai Joyce melanda pada Selasa malam dengan kekuatan angin yang mencapai antara 85 km/jam (52 mil/jam) dan 100 km/jam (62 mil/jam). Badai diperkirakan akan semakin kuat pada Kamis.
Badan Meteorologi ‘Israel’ memperkirakan cuaca ekstrem berupa badai petir dan suhu dingin di sebagian besar negara, dengan salju turun di ketinggian yang lebih tinggi diperkirakan pada Rabu malam, termasuk di Yerusalem. Hujan salju lebat menutupi Dataran Tinggi Golan yang diduduki ‘Israel’ di dekat perbatasan dengan Suriah.*