Hidayatullah.com–Presiden Tanzania John Magufuli hari Jumat (4/10/2019) memuji seorang aparat kepolisian yang memukul belasan anak sekolah dengan tongkat rotan, dan mendorong guru serta orangtua melakukan hal serupa guna menegakkan disiplin.
“Saya mengucapkan selamat kepada kepala kepolisian wilayah itu karena telah merotan para pelajar. Saya katakan kepadanya bahwa dia kurang keras memukul mereka,” kata Magufuli, seraya menambahkan bahwa para pelajar tersebut pantas dirotan sebab telah membakar asrama sekolahnya.
“Kita harus menggunakan rotan terhadap anak-anak di sekolah dan di rumah. Kita harus menjadi sebuah bangsa yang berdisiplin,” kata Magufuli.
Namun, para pengkritik mengecam tindakan perwira kepolisian tersebut, Komisioner Albert Chalamila, karena telah melanggar hak asasi manusia para pelajar itu. Pasalnya, belasan pelajar putra sekolah menengah itu dihukum tanpa terlebih dahulu diproses hukum. Selain itu, menurut peraturan di Tanzania, yang boleh memberikan hukuman fisik terhadap para siswa adalah pihak guru atau sekolah.
“Saya mengutuk tindakan biadab tersebut … komisioner wilayah sudah menyalahi wewenangnya dengan menghukum para pelajar tanpa mengikuti prosedur,” kata Anna Henga, direktur eksekutif Legal and Human Rights Centre dalam sebuah penyataan seperti dikutip Africanews Sabtu (5/10/2019).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Hak asasi manusia apa yang mereka bicarakan?” kata Magufuli membalas kecaman terhadap tindakan Albert Chalamila itu.
Magufuli memerintahkan agar semua siswa Level-A (kelas unggulan, biasa diikuti mereka yang serius ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi) diberhentikan sementara sampai orangtua mereka membayar kerusakan yang diakibatkan pembakaran oleh para pelajar itu.*