Hidayatullah.com–Dalam sebuah pidato di Dewan Keamanan PBB seorang diplomat Arab Saudi mengecam Israel atas keenganannya untuk melakukan perdamaian dan menghentikan pembangunan pemukiman ilegal serta aksi pembunuhan atas rakyat Palestina.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi Saudi, SPA (23/4), kecaman itu disampaikan oleh Omar bin Ali Al-Aidi, perwakilan misi diplomatik Saudi di PBB, dan mewakili negara-negara Arab dalam pembahasan situasi Timur Tengah termasuk masalah Palestina.
Al-Aidi mengatakan, pertemuan di PBB itu berlangsung saat pemerintah Israel bersikeras melanjutkan pembangunan pemukiman Yahudi di tanah Palestina yang didudukinya, termasuk Al-Quds Timur. Hal ini mengancam proses perdamaian dan prospek sebuah negara Palestina di masa depan.
Keadaan tersebut, kata Al-Aidi, menjadikan sulit untuk mengajak rakyat Palestina berdamai. Padahal perdamaian adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan keamanan bagi Palestina dan Israel.
Dia menambahkan, bahwa sudah saatnya bagi Israel untuk menyadari dan menghentikan aksinya, serta mematuhi hukum internasional.
Al-Aidi meminta Dewan Keamanan PBB mengambil keputusan bulat guna menentang kegiatan pembangunan pemukiman yang dilakukan Israel.
Pembekuan proses perdamaian, blokade atas Gaza, serangan militer atas rakyat Palestina dan bencana kemanusiaan yang ditimbulkan hanya akan meningkatkan radikalisme, perasaan putus asa dan frustasi.
Al-Aidi juga menyinggung standar ganda yang diterapkan beberapa negara, termasuk dengan menggunkan hak veto, agar dewan tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.*