Hidayatullah.com–Uni Eropa kembali memperberat sanksi terhadap Iran karena program nuklirnya, dengan memasukkan 100 perusahaan Iran ke dalam dalam blacklist. Keputusan itu dikeluarkan pada hari Senin (23/5).
Seorang diplomat mengatakan bahwa para menteri luar negeri Uni Eropa telah menyepakati langkah-langkah baru untuk menuju perundingan internasional agar dapat membujuk Iran menghentikan program nuklirnya.
Uni Eropa menyatakan bahwa para menterinya telah memutuskan untuk memperketat pembatasan terhadap Iran sebagai akibat dari program nuklirnya.
Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, Cina, dan Rusia telah mengadakan beberapa perundingan dengan Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya.
Setelah gagalnya perundingan terbaru yang dilaksanakan di Istanbul pada Januari lalu, lalu Uni Eropa mengirimkan utusannya, Catherine Ashton ke Teheran untuk mengajak para pejabat Iran bernegosiasi lagi.
Namun Iran menolak perundingan tersebut.
Negara-negara Barat khawatir Iran sedang berusaha membuat bom nuklir. Akan tetapi Teheran menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa program tersebut dirancang untuk memenuni kebutuhan tenaga listrik di Iran.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi terhadap Iran secara sepihak, dan menambah-nambahi sanksi yang telah ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB.*