Hidayatullah.com—Satu dari sepuluh remaja berusia 16 tahun di Irlandia Utara yang berpartisipasi dalam survei terbaru Young Life and Times (YLT) mengaku berpikir untuk bunuh diri atau menenggak obat berlebihan.
Survei tahunan YLT yang ditangani Queen’s University dan University of Ulster dan dilaksanakan oleh ARK itu mendapati, sepertiga dari 1.367 responden mengaku pernah mengalami persoalan pribadi dan masalah mental yang berat.
Survei menunjukkan, meskipun investasi dalam pelayanan kesehatan mental sudah ditingkatkan, namun faktanya dibanding lima tahun lalu tidak ada perubahan positif dalam masalah stress dan gangguan psikologis di kalangan remaja, kata Dr Dirk Schubotz direktur YLT.
“Meskipun kampanye kesehatan mental selama beberapa waktu berusaha menghilangkan stigma atas penyakit gangguan mental, namun sepertinya hal itulah yang menjadi alasan mengapa para pemuda masih saja berusaha melukai dirinya sendiri,” kata Schubotz dikutip BBC (16/5/2014).
Beberapa temuan penting dari survei itu antara lain, sebanyak 28% responden mengaku pernah mengalami masalah emosi atau gangguan mental serius tahun lalu. Dari jumlah itu, hanya sepertiga yang mencari bantuan dari para pakar untuk mengatasinya.
Sebanyak 13 persen responden mengatakan, di masa lalu mereka serius memikirkan untuk menenggak obat dalam dosis berlebihan atau untuk melukai diri sendiri. Sebanyak 6% berpikir untuk melukai diri sendiri bulan lalu.
Responden yang mengaku pernah melukai dirinyasen diri mencapai 13%, di mana 5% mengaku pernah melakukannya sekali dan 8% melakukannya lebih dari sekali.
Alasan yang paling banyak dikemukakan oleh responden (60%) mengapa mereka melakukannya adalah karena mereka ingin menghukum dirinya sendiri.*