Hidayatullah.com—Mantan Perdana Menteri Tony Blair mengungkapkan dirinya sering membaca al-Qur’an setiap hari.
Ia mengatakan, mengambil di beberapa halaman dalam Kitab suci al-Quran dan memastikan ia tetap “melak iman”.
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan pada hari Ahad, ia berkata, “Menjadi melek-iman sangat penting di dunia global seperti sekarang ini. Saya membaca al-Qur’an setiap hari. Sebagian untuk memahami beberapa hal yang terjadi di dunia, tapi terutama hanya karena sifatnya sangat instruktif, ” ujarnya dikutip majalah Observer.
Membaca al-Qur’an juga akan memberikan sesuatu yang sama dengan-adik iparnya Lauren Booth yang diberitakan memeluk Islam setelah “pengalaman suci” selama kunjungan di Iran.
Laurent Booth, adil ipar Tony Blair ini adalah seorang jurnalis dari penyiar radio berusia 43 tahun. Sejak Laurent menjadi Muslimah, dia mendirikan lima shalat dalam sehari.
“Saya benar-benar merasakan ketenangan mutlak dan sukacita yang sangat besar,” terang Laurent dikutip media kala itu.
Sementara itu, Blair sendiri sebelumnya dikenal kurang dekat dengan agama. Namun sejak meninggalkan Downing Street di tahun 2007, Blair semakin sering tentang pentingnya agama.
Ia pernah menyatakan pindah agama menjadi Katolik. Ia percaya bahwa pengetahuan tentang Islam akan membantu perannya saat ini sebagai Duta Besar Timur Tengah untuk Kuartet PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Sebagaimana diketahui, Tony Blair adalah tokoh setia pendukung Amerika saat George W Bush melakukan penyerangan ke Afghanistan (2002) dan Iraq (2004).
Dalam pernyataannya yang dikutip di berbagai media asing kala itu, Blair sempat mengatakan kepada para tentaranya, “Di sini, di gurun yang luar biasa ini, adalah di mana masa depan keamanan dunia pada awal abad ke 21 akan ditentukan,” kata Blair.
“Anda mungkin tidak mengetahui ini, tapi orang di Inggris sangat bangga apa yang Anda lakukan, tanpa memandang apa yang mereka kira tanggapan dari partai-partai politik,” katanya kepada pasukan di propinsi gurun yang adalah pangkalan Taliban dan pusat produser opium utama dunia.*