Hidayatullah.com–Seorang aktivis Flytilla asal Austria yang dideportasi oleh Israel menyampaikan keluhan tentang perlakuan buruk yang diterimanya dari Israel saat ditahan di penjara Zionis.
Julia Hurnaus, 25, adalah salah satu dari 40 aktivis Flytilla yang dideportasi Israel pada hari Selasa (12/7).
“Orang-orang terluka, mereka dipukuli wajahnya tanpa sebab, kata Hurnaus kepada Austria Press Agency setibanya di Wina Selasa malam.
“(Israel) begitu agresif, kami diperlakukan dengan buruk,” tambahnya.
Para aktivis yang ditahan dibentak-bentak oleh petugas, komunikasi ke dunia luar diblokir selama mereka dikurung dalam tahanan, kata aktivis wanita itu.
Hurnaus menceritakan, mereka diangkut ke tempat penahanan dari bandara dengan bus yang tidak berventilasi dan sangat panas dan pengap. Selama tiga jam perjalanan semua orang tidak diberi air minum.
Sebagian aktivis yang mengalami gangguan kesehatan, tidak mendapat perwatan medis.
Ratusan orang dari Eropa terbang ke bandara Israel di Tel Aviv dalam kampanye yang mereka namakan “Selamat Datang di Palestina”. Kapmanye itu dilakukan pada saat rombongan Freedom Flotilla yang berlayar menuju Gaza ditahan oleh pemerintah Yunani. Misi keduanya sama, menentang penjajahan Israel dan membuka blokade Zionis atas wilayah Palestina.*