Hidayatullah.com—Warganet di Kenya geram setelah mengetahui Kementerian Kesehatan Mutahi Kagwe menghabiskan dana penanggulangan wabah Covid-19 dalam jumlah besar hanya untuk membeli teh, camilan atau makanan ringan dan pulsa ponsel bagi para stafnya.
Sekitar 4 juta shilling Kenya (37.000 AS dolar) dibelanjakan untuk teh dan camilan, sementara 2 juta shilling dipakai untuk membeli pulsa ponsel staf, menurut anggaran Kementerian Kesehatan yang diungkap ke publik, lansir BBC Kamis (30/4/2020).
Itu merupakan bagian dari anggaran 10 juta shilling untuk pembelian teh dan camilan selama perode yang tidak disebutkan dan 6 juta shilling untuk pembelian pulsastaf selama 3 bulan.
Dana sisanya antara lain dipakai untuk membayar cicilan mobil ambulan, pembelian alat tulis kantor dan bahan bakar. Uang itu bagian dari 9,3 juta AS dolar donasi Bank Dunia untuk Kenya sebagai dana darurat penanggulangan wabah pandemi Covid-19.
Koran-koran di Kenya hari Kamis menjadikan masalah itu sebagai kepala berita utamanya guna mengecam penyalahgunaan dana tersebut. Sementara warganet melimpahkan kemarahan mereka di media sosial. Mereka semakin geram karena dana itu disalahgunakan sementara banyak orang miskin di Kenya yang tidak makan dan tenaga medis kekurangan APD.
“Bagaimana bisa kalian menghabiskan uang jutaan untuk membeli teh dan camilan sementara rakyat bahkan tidak memiliki masker penutup wajah,” protes warganet bernama Walter Nyauma lewat Twitter, yang menyebut tindakan itu sombong bukan kepalang dan bodoh tak dapat diajar.
“Suatu kementerian mengalokasikan untuk dirinya sendiri dana 4 juta hanya untuk membeli teh dan camilan untuk satu bulan, sementara seorang wanita di sebuah kawasan wisata di Mombasa merebus batu hanya untuk meyakinkan anak-anaknya bahwa dia sedang memasak makanan,” ujar warganet bernama Denzin lewat Twitter.*