Hidayatullah.com–Otoritas Mesir memindahkan lokasi persidangan mantan Presiden Hosni Mubarak. Dengan alasan keamanan, sidang yang akan berlangsung pada 3 Agustus itu dialihkan ke sebuah akademi polisi atau jauh dari pusat ibu kota.
Menurut Ketua Pengadilan Banding Abdel Aziz Omar, persidangan Hosni dipindahkan dari Kairo karena sulitnya jaminan keamanan dan perlindungan atas lokasi tersebut.
Asisten Menteri Kehakiman Mesir Mohammed Munie menjelaskan, aula akademi polisi yang akan digunakan sebagai ruang sidang bisa menampung 600 orang. Selain itu, pihaknya menyiapkan sebuah penjara untuk tempat sementara bagi Mubarak sebelum menjalani persidangan dalam kasus dugaan pembunuhan atas demonstran.
Sebelumnya, tim dokter menyatakan bahwa kesehatan Mubarak terus menurun. Dia kehilangan berat badan karena menolak makan dan mengalami depresi. Namun, pihak berwenang di Mesir menyatakan bahwa kondisi mantan penguasa di negeri piramid itu cukup layak untuk disidang.
Mubarak akan diadili bersama dua putranya, Alaa dan Gamal, serta mantan Menteri Dalam Negeri Habib al-Adly. Selain itu, enam pejabat polisi ikut disidangkan.
Adly sebetulnya sudah divonis 12 tahun penjara dalam kasus korupsi. Jika nanti terbukti bersalah, para terdakwa diancam hukuman mati.
Sementara demonstran proreformasi terus menggelar aksi di Kairo. Massa yang selama ini berkemah di Lapangan Tahrir berencana menghentikan aksi mereka selama bulan Ramadan. Tetapi, mereka berjanji akan kembali ke pusat revolusi tersebut setelah bulan suci.
Para demonstran kembali menduduki Lapangan Tahrir pada 8 Juli lalu. Itu terjadi setelah mereka mengkritik lambannya pelaksanaan agenda reformasi, termasuk proses hukum terhadap Hosni Mubarak.*